Hal tersebut terjadi karena kemampuan memutar lengan (pada siku atau persendian) sudah tidak luwes; jika dipaksakan maka terjadi nyeri sendi atau otot. Ini beberapa kali saya alami, walau tak parah.
Nah. Jadinya, bagaimana mengatasi gatal punggung pada Lansia? Paling gampang adalah meminta orang lain lumuri dengan bedak (anti gatal) atau garuk. Sama halnya dengan diriku, selalu meminta cucu untuk menggaruk punggung opa/kakeknya yang gatal.
Agaknya, keseringan minta cucu garuk punggung, membuat mereka bosan; mungkin ngomel dalam hati, tak mampu keluarkan serta tidak bisa menolak. Mungkin lho.
Dugaan saya benar. Dua hari lalu, ketika minta salah satu cucu garuk punggung, ia cepat datang dan antusias. Tangannya, sembunyikan sesuatu, dan berkata, "Mulai sekarang Opa bisa garuk punggung sendiri!" Sambil menyodorkan penggaruk punggung yang ia pegang dan sembunyikan.
Suprise! Saya tak pukirlan beli alat bantu seperti itu. Ketika saya ambil, Si Cucu tak berikan; dan berkata, "Ini harganya murah. Tapi, ganti ongkos beli. Karena pergi beli dengan 3 teman; makan bakso, es krim, uang lelah, uang perhatian!"
Pikirku, pasti harga penggaruk punggung itu bisa mahal. Benar! Si Cucu sebut Rp.150.000.- Wadoooooh! Kenah deh. Apa mau dikata, Opa tetap sayang cucu, jadi harus ganti biaya.
Tepat seperti dirimu pikir. Penggaruk Punggung adalah alat bantu paling manjur untuk Lansia mengatasi gatal di punggung. Alat sederhana itu, lihat foto di atas, dari plastik; jika di Kampung, sisirnya dari tempurung kelapa, diikat pada rotan atau kayu.
Ternyata, penggaruk punggung tersebut sangat membantu mengatasi gatal di punggung; mudah digunakan, praktis, serta tak merepotkan orang lain.
Kini, Penggaruk Punggung itu, jadi salah satu perlengkapan tetap di rumah dan bepergian, selain masker, dompet, dan hp.
Cukuplah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini