Bogor, Jawa Barat | Minggu I dan II Juni 2022 lalu, melalui fitur Broadcast WA, saya melakukan 'survey kecil-kecilan' tentang "baik/kebaikan dan berbuat baik/kebaikan," kepada 256 orang atau penerima. Dengan cara memberikan dua (2) pertanyaan terbuka. Hasilnya, membuat tercenggang. Mengapa? Monggo lanjut baca.
Pertanyaan 1, "Apa itu Baik dan Kebaikan?"
Jawaban: 100 % orang menjawab dengan kata-kata yang relatif sama. Mereka menjawab bahwa baik/kebaikan adalah, "baik, sehat, normal, tanpa gangguan, sesuai dengan standar, tidak rusak, diterima oleh semua orang, bermanfaat, dan berguna."
Pertanyaan 2, "Sesuai jawaban Anda, maka Apa itu perbuatan Baik/Kebaikan?"
Jawaban: terjadi (saya menerima jawaban) simpang siur dan warna-warni seindah pelangi; ada juga yang tak jelas.
Berdasarkan itu, memunculkan diskusi virtual berikutnya. Misalnya, (i) jika baik/kebaikan adala sehat; maka perbuatan baik/kebaikan adalah tindakan yang sehat, (ii) jika baik/kebaikan adalah normal; maka perbuatan baik/kebaikan adal bertindak normal.Â
Sampai pada tahap tersebut, ternyata hampir semua orang memahami makna baik/kebaikan. Tapi, banyak orang tak bisa deskripsikan makna 'perbuatan baik/kebaikan' sesuai makna baik/kebaikan yang mereka pahami tadi.
Ya. Pada banyak orang 'Baik, Kebaikan, Perbuatan Baik' memang sulit untuk diuraikan dalam kata-kata; namun, mereka mudah lakukan, praktekan, dan di-tuju-kan ke/pada sesama di luar diri.
Baik/kebaikan, merupakan sifat, sikap, tindakan yang memiliki kesamaan universal; penerimaannya sama, misalnya seperti lampu lalu lintas hijau kuning merah. Jadi, "baik/kebaikan adalah baik/kebaikan." Â
Sehingga perbuatan baik/kebaikan bisa dimaknai sebagai tindakan, orasi, narasi yang berdampak pada 'lancar, Â kelancaran, sehat, tanpa ganguan, nornal, menyegarkan, menyenangkan, dan sejenisnya.
Karena itu, bisa disebut bahwa berbuat baik/kebaikan setiap hari bisa merupakan "kekuatan Nuklir untuk merobah Bangsa, Rakyat, Negeri Indonesia.
Ya, melakukan kebaikan (dengan berbagai cara serta bentuk) adalah tanda keberpihakan pada semua orang, terutama mereka yang terlupakan, tertindas, termarginalkan. Mereka yang tak bisa banyak berbuat dalam hidup dan kehidupannya karena berbagai penyebab sebelumnya.
Sehingga setiap Orang, termasuk saya (yang lagi baca), semuanya memiliki talenta dan kemampuan untuk berbuat baik serta memperlihatkan kebaikan. Hal itu bisa melalui orasi, narasi, barang, benda, motivasi, mendampingi, pendanpingan, bahkan senyun dan uluran tangan ramah penuh persahabatan ke semua orang.
Dalam frame itu pula, ada sejumlah teman dan sahabat mengirim "Narasi Kebaikan" dalam rangka mengingat-rayakan Hari Kebaikan Indonesia 23 Juni 2022. Tapi, Namun, tahun 2022 ini, Hari Kebaikan Indonesia hanya diingat-rayakan dengan kata dan kata-kata. Airmataku pun tercurah.
Ya, kata dan kata-kata bukan bansos, atau pun berbagi benda lainnya; itu karena tiada dana. Tapi, saya sukacita, karena masih mampu mempertahankan hidup dan kehidupan, serta menginspirasi banyak oramg agar berbuat kebaikan.
Akhir kata, "Simaklah! Kapita Selekta Narasi Kebaikan di bawah ini:
"Sesungguhnya apa yang kita berikan adalah hati kita selain kebaikan berbagi sedikit harta kita. Sebab kebaikan yang diberikan menjadi amal yang dibalas Tuhan. Biarkan yang lain tak ada rasa yang penting member masih punya peduli akan nilai kebaikan, karena kebaikan akan menghampiri kebaikan," (Acil Partawijaya).
"Berbuat baik itu sungguh teramat baik," (Fox Dewana)
"Pencetus hari kebaikan 23 Juni
Opa Jappy. P. Bahkan seekor singa pejantan liar yang terluka nan buas sekalipun, masih mempunyai hati baik/kasih terhadap anak singa lainnya, walau dia sedang lapar daging dan haus darah sekalipun. Apalagi kita manusia yang berakal budi dan berotak serta pikiran yang waras kenapa saling menerkam. Tidaklah rugi berbuat baik sehari seumur hidup kita kalau masih memiliki kebaikan hati kasih !!, (Ondry Fox).
"Tidak ada kebaikan di dalam persaudaraan dan persahabatan yang tidak ada penjagaan atsu saling menjaga," (Galang Riyanto).
"Selamat Hari Kebaikan Indonesia, 23 Juni 2022. Kebaikan adalah salah satu esensi dari kehidupan manusia. Sebab sejatinya, kehidupan manusia berawal dari kebaikan Tuhan," (Lloyd Tangka).
"Kita berbuat kepada orang lain itu  merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan. Nilai kebaikan berupa cinta kasih kebijaksanaan, kerendahan hati. Untuk itu taburlah kebaikan kepada siapa saja yang ingin menerimahnya. Kepada sahabat, keluarga, pacar, rekan kerja, bahkan musuh kita," (Frederikus Dokeng).
"Hari Kebaikan Indonesia: Beri senyum manis kepada setiap orang yang kau temui," (Cherly Mantiri)
"Tetap bekerja dengan baik, jaga integritas tapi harus realitas dan banyak banyak banyak banyak bersyukur," (Harry Goldenheart)
"Berbuat baik pada Keluarga, itu adalah awal kebaikan," (Ronsen Pasaribu)
"Hidup itu tidak perlu kelihatan mewah,
hiduplah seperti air putih, walau tidak kelihatan mewah tapi berguna bagi Banyak orang. Salam Kebajikan," (Richard Markus)
"Kebaikan, Kabahagiaan berasal dari Kerendahan Hati dan Kerukunan," (Maxen Nggadas).
"Cinta dalam arti kasih sayang sesama manusia  dalam menguranginya beban penderitaan. Kebaikan keluar dari hati nurani sendiri tanpa disuruh oleh siapapun karena merupakan naluri setiap manusia pasti punya rasa kabaikan apalagi untuk menolong sesama manusia tanpa memandang dari sudut manapun," (Nartiyatum).
"Berbuat baik adalah wujud nyata Dari sebuah doa; berbuat kebaikan kadang tidak dirasakan sebagai  kebaikan; karena apa yang dilakukan dianggap biasa saja; yang menilai kebaikan kita ya orang lain," (Roostien Ilyas).
"Berbuat Baik karena Cinta; Karena Cinta maka Berbuat Baik. Kebaikan Tiada Pernah Berdiam Diri dan Tertidur. Ia selalu bergerak sesuai gerakan hati nurani,"Â (Me and Me).
Ya. Berbuat Baik dan Menunjukan Kebaikan tidak harus menanti jika (aku dan engkau) telah 'Ada, Kaya Raya, dan Berkelebihan,' tapi bisa dengan hal-hal sederhana, kecil, mungkin terlihat tak berarti. Tapi, berdasarkan pengalaman, mereka yang menerima perbuatan baik (dari anda dan saya), menilainya sebagai anugerah dan rezeki luar biasa dari Tuhan.
Mereka yang menerima perbuatan baik (dari anda dan saya) tersebut kadang berlinang airmata penuh syukur, karena dalam sikon kritis serta terjepit, ada tangan dan hati kemanusiaan menolong dirinya.
Dan, semuanya itu, walau tak tertulis dalam kata di atas kertas, tapi terus menerus tersimpan dalam arsip hati serta hidup dan kehidupan. Sesuatu yang tiada pernah hilang, rusak, lenyap, tapi terus menerus abadi hingga hidup dan kehidupan berakhir.
"Kebaikan hadir disetiap hati manusia. Lakukan sesuatu hari ini, walau kecil, agar kebaikan itu hadir di sekitarmu," (George Mantiri)
"Setiap orang berbuat satu kebaikan saja dalam satu hari maka dalam satu tahun kita akan berubah menjadi manusia yang lebih baik. Kalau mau aksi untuk Indonesia, berbuat baiklah satu kali saja sehari," (Ignatius Jonan).
Sebab, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, (Opa Jappy).
Selamat Mengingat-Rayakan Hari Kebaikan Indonesia, 23 Juni 2022
Opa Jappy | Pencetus Hari Kebaikan Indonesias
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI