Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencegah Khilafatul Muslimin dengan Menumbuhkembangkan Ideologi Pancasila

13 Juni 2022   09:51 Diperbarui: 17 Juni 2022   07:23 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur Utama Televisi Republik Indonesia Farhat Syukri disebut-sebut memaksa awak redaksi TVRI untuk menyiarkan acara konvensi Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Dirut TVRI, Farhat memaksa redaksi agar menayangkan secara langsung konvensi. Awak redaksi menolak paksaan itu, termasuk Direktur Program dan Berita TVRI Irwan Hendarmin.

Hal itu, menuai pro-kontra. Sebagian redaksi beralasan tidak mau melanggar aturan penyiaran dan aturan kampanye serta tak mau menyalahgunakan frekuensi publik. Tapi Farhat ngotot.

Malam itu sempat tegang. Intervensinya keterlaluan. Karena awak redaksi menolak dipaksa, Farhat kemudian mengambil alih kendali redaksi.

Akhirnya, diambil jalan tengah dengan menyiarkan konvensi sebagai siaran tunda. Awak redaksi tak berdaya. Itu intervensi langsung dari Dirut.

##

Jadi ingat, pada waktu itu, dengan nada kesal, diriku sempat menulis di Kompasiana dengan tajuk Tangkap Direktur TVRI Pusat Jakarta; karena menurutku, Direktur LPP milik Negara tersebut ikut menyiarkan dan  menyebarluaskan idiologi anti NKRI yang diusung oleh hizbut tahrir.

Tapi, artikel yang berisi kritik tajan dan bentuk kekesalan terhadap TVRI tersebut, dalam hitungan menit (tak lebih dari satu jam, artikel tersebut dihapus oleh Kompasiana; padahal sudah mendekati 1000 orang yang baca).

Opa Jappy, September 2013

###

Kembali ke Khilafatul Muslimin. Ormas Keagamaan ini sejak awal didirikan tahun 1997, sudah mengusung ideologi khilafah. Sang pendiri, Abdul Qadir Hasan Baraja, adalah residivis terkait kasus terorisme pada Januari 1979 dan pengeboman Candi Borobudur tahun 1985, serta memiliki kedekatan dengan kelompok radikal.

Khilafatul Muslimah, setelah "kurang terkenal" dari Hizbut Tahrir, justru melakukan pergerakan yang TSM di area UTP, rakyat kelas bawah, kaum marginal di Lampung. Kemudian, mereka membesar, tapi tak diperhatikan aparat. Dan, ada kemungkinan, dari orang-orang kelompok inilah juga berperan di Jaringan Sumatera dan bebarapa kerusuhan di Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun