Setelah Yesus bangkit, pasukan penjaga kubur melaporkan ke imam-imam Yahudi. Imam-imam tersebut berunding dengan para tua-tua, dan pejabat lainnya. Keputusan perundingan tersebut adalah, (i) Â memberi sejumlah besar uang ke para pasukan penjaga kubur, (ii) para pasukan harus berkata bahwa, "Ketika kami tertidur, murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya."
Para pasukan atau tentara-tentara tersebut, menerima uang dan berbuat seperti yang dipesankan. Ceritera Hoaks tersebut tersiar sampai sekarang ini.
Narasi Kebangkitan Yesus Menurut Frame Yesus Iman
Sekitar tahun 70an atau menjelang akhir Abad I Masehi, Komunitas Pengikut Yesus di Kota Korintus, Yunani, menunjukan bagian Surat yang mereka terima dari Rasul Paulus. Surat itu, diperkirakan, ditulis pada musim semi tahun 55 atau antara 53-56 Masehi.
Pada surat tersebut, kepada Komunitas Pengikut Yesus, menjelaskan tentang pentingnya kebangkitan Yesus; dan itu diterima dan diimani oleh semua pengikut Yesus. Hal tersebut, antara lain
"Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati.
Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan.
Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
Ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.