Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Sumber dari luar Alkitab (khususnya empat Injil) menunjukan bahwa ada sosok Yesus yang fenomenal pada Abad I Masehi. Sosok itu, dalam frame Kristologi (studi holistik atau menyeluruh tentang Kemanusiaan dan Ketuhanan Yesus Kristus) disebut "Yesus Historis."
Yesus Historis
Catatan sejarah yang menegaskan keberadaan Yesus termasuk diantaranya tulisan-tulisan dari sejarawan Romawi dan Yahudi, literatur rabinis (para Rabi Yahudi yang independen), dan komentator-komentator anti-Kristen yang hidup di masa-masa awal Kekristenan. Misalnya,
(i) Flavius Josephus, 37-100 M, Yesua adalah Kristus. Ketika Pilatus, berdasarkan saran dari orang-orang Yahudi, telah menghukumnya dengan cara disalibkan. Orang-orang yang atau murid-murid-Nya mencintainya, tidak meninggalkan dia. Setelah bangkit dari kematian, Ia menampakkan diri-Nya kepada mereka.
Ia  mencatat bahwa pada Tahun 30an Masehi, wakil resmi Kekaisaran Romawi di Yudea menghukum mati sejumlah permberontak, penjahat dengan cara disalibkan.
Salah satu orang yang dihukum (atas perintah Perwakilan Roma di Yudea yaitu Gubernur Pontius Pilatus) tersebut adalah Yesus dari Nazareth. Yesus dihukum mati, seturut tuduhan massa,  karena Ia menyapa diri sebagai Yesus Orang Nazareth Raja Orang Yahudi. Sebutan seperti itu pada konteks politik, keamanan, hukum  Kekaisaran Romawi, berdampak pada hanya satu pilihan yaitu hukuman mati
(ii) Tacitus, 56--120 M, penyaliban Yesus benar-benar terjadi
(iii) Plinius yang Muda, 62--11 M, gubernur Romawi di Asia Kecil, menegaskan bahwa orang Kristen perdana menyembah Yesus sebagai Tuhan
(iv) Lucian Samosota, 125--180 M, menyatakan bahwa orang-orang Kristen, dia mengakui bahwa Yesus benar-benar ada sejak saat itu mereka mengubah keyakinan mereka dan menolak dewa-dewa Yunani dan menyembah orang bijak yang disalibkan, dan hidup menurut hukumnya
(v) Celsus, filsuf Yunani abad II, dengan tegas menyatakan bahwa Yesus itu ada.