Solusinya: menjelang malam  hindari zat-zat penyemangat tubuh tersebut.
Sakit fisik (dalam tubuh) dan anggota tubuh (luar). Misalnya, nyeri dalam tubuh, tak bisa diapa-apain; tapi kesemutan di kaki, bisa diatasi. Pada saat sakit sistem kekebalan tubuh menyerap banyak energi untuk melawan penyakit. Dan itu, membuat sangat mengantuk, tapi pikirab terpusat pada rasa sakit, sehingga sulit tertidur.
Solusinya: hanya satu, konsultasi dengan dokter
Kesepian, kebosanan, kesendirian, dan merasa diri dilupakan serta terlupakan. Ini adalah faktor kejiwaan, seturut perkembangan psikologis lansia. Utamanya, pada (i) lansia yang anak-anaknya telah pindah di rumah masin-masing, (ii) kematian suami/isteri pada masa tua, (iii) kurang komunikasi dengan sesama yang miliki kesamaan latar sosial, profesi, atau minat.
Nah, pada waktu-waktu tertentu, sikon psikologis tersebut muncul, dan memunculkan romantisme, kegembiraan, sukacita; namum sekaligus kesedihan karena, sekarang, dirinya sendiri dalam sepi serta kesepian.
Solusinya: tetap PD dan gembira, membangun komunikasi dan interaksi dengan orang baru, bahkan persahabatan lintas generasi.
Selain hal-hal di atas, lansia juga bisa 'mengejar ngantuk dan mudah tertidur' dengan (i) baca/membaca (ii) dengar musik klasik, (iii) nonton (dan dengar musik) video relaksasi (untuk yang ini, saya punya koleksi 500an video di YouTube), (iv) ganti sprei dan sarung bantal dan pakaian tidur; aroma baru dan segar mempercepat ngantuk, (v) konsumsi minuman hangat, terutama air putih atau susu, (vi) usahakan kamar selalu segar.
Cukuplah
Nantikan Serial Lansia Berikutnya
Opa Jappy
Pegiat Literasi Publik
Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H