Mengingat proses memindahkan dan pemindahan tersebut, selain adanya landasan UU, juga harus terjadi sosialisasi (dengan bahasa-bahasa rakyat) ke seluruh penjuru Indonesia.
Dalam kerangka itu, tak sedikit rakyat Indonesia (dari berbagai latar dan strata yang miskin literasi dan memahami makna berbahasa Indonesia dengan baik dan benar) harus mendapat edukasi tentang apa dan bagaimana Ibukota NKRI yang Baru  tersebut.
Lalu, jika mereka disodorkan IKN dan IKN Baru, tanpa penjelasan makna; ada kemungkinan terjadi 'mis-informasi dan mis-pengertian,' bahkan muncul 'salah-salah' yang lainnya.
Faktanya, karena banyak 'salah-salah' itulah yang menjadikan banyak pihak ribut di area publik, bahkan ditambah bumbu narasi dan orasi sentimen SARA.
Apa mau dikata, kini banyak orang bertengkar tentang IKN dan IKN Baru; bertengkar tentang sesuatu yang mereka tak tahu dan tidak pahami dengan baik dan benar.
Kata ABG anak tetangga di Lenteng Agung, "Opa, Trus, Gue Mau Ngomong Apa Coba?" Ku hanya tersenyum dan berkata, "Nusantara City itu nama Ibukota NKRI yang Baru!"
Cukuplah
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H