Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perkembangan Penyusunan Kanon

20 Januari 2021   17:36 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:44 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada waktu bersamaan, ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, namun tidak termasuk kanon. Lambat laun, gereja mulai membedakan antara kitab yang diinspirasi oleh Roh Kudus dan tidak. Marcion, seorang warga jemaat di Roma (kemudian memisahkan diri dari jemaat Roma dan membangun gereja sendiri), merupakan orang pertama yang berani menentukan Kitab Suci untuk para pengikutnya. Ia tidak mengakui PL, dan Kitab Sucinya terdiri dari Injil Lukas tanpa pasal 1 dan 2, Surat-surat Paulus, kecuali 1 dan 2 Timotius, Titus, tanpa Surat Ibrani. 

Kenyataan itu, menjadikan bapa-bapa gereja harus menentukan Kitab Suci Kristen. Sekitar tahun 200, telah tersusun daftar-daftar kitab dan surat yang dibukukan. Hal itu diketahui dari: 

  1. The Old Syriac, Terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali  Filipidan 1 Timotius. 
  2. The Old Latin, sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 dan 2 Petrus.
  3. The Muration Canon atau Kanon Muratori pada tahun 170 M, disusun dan diigunakan di jemaat Roma, berisi kitab-kitab PB kecuali Ibrani, Yakobus, 1 dan 2 Petrus 
  4. Codex Barococcio pada tahun 206 M, semua kitab PL dan PB ada, kecuali Ester dan Wahyu. Polycarpus,  pada tahun 150 M pernah mengutip Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
  5.  Sekitar tahun 230, Origenes menulis daftar kitab-kitab PB, yaitu ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu. Tahun 254, Origenes dari Aleksandria juga menyusun kitab-kitab yang dipakai dan harus ditolak oleh orang Kristen. 
  6. Sekitar tahun 300, hampir semua jemaat, di samping PL mereka menggunakan Kitab Suci -belum disebut PB- yang berisi ke empat Injil, Surat-surat Paulus, Kisah Rasul, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu. Pada awal abda ke 4, menyebut semua kitab PB. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab. 
  7. Pada tahun 367, Atanasius menyusun daftar dan membukukan 27 kanon (kitab dan surat-surat) menjadi Kitab Suci PB. Konsili Hippo tahun 393, serta Karthago tahun 397, memutuskan penetapan Kitab Suci Kristen yaitu PL dan PB. Penetapan itu dipertegas lagi di Konsili Florence tahun 1441, Konsili Trente tahun 1546, serta Konsili Vatikan I tahun 1870.  

Sangat jelas bahwa, Gereja tidak menciptakan kanon, tetapi hanya mengesahkan kitab-kitab yang memiliki tanda dan wibawa kanonitas dan karena itu kitab-kitab tersebut memiliki kewibawaan serta otoritas dalam gereja.

Cukuplah

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Note: Kelas Teologi PB, baca Duyverman, M.E., Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru, Jakarta:BPK-GM dan lihat BibleSoft.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun