Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kekerasan di Sulteng (Bukan) sebagai Pengalihan Isu

28 November 2020   12:26 Diperbarui: 28 November 2020   13:10 4028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang Beredar di Grup WA | Korban di Sigi, Sulteng

Ya. Pengalihan issue agar perhatian publik tertuju ke aksi-aksi kekerasan di Sigi, serta TNI bergerak (ulang) di Sulawesi Tengah dan tak perlu ngurus baliho dan lainnya; dan melupakan carut-marut di Jakarta. Namun, 'rencana pengalihan issue' itu gagal. Media tidak memberitakan peristiwa Sigi secara luas dan masif; penyebabnya, lihat di atas.

Dari semuanya itu, di atas, saya setuju dengan Ketum Persekutan Gereja-gereja di Indonesia, agar Aparat Negara mengusut hingga tuntas, dan bertindak cepat untuk menangkap pelaku. Serta, jangan hanya menyatakan sebagai OTK (dan telah melarikan diri ke hutan), melainkan menangkap mereka; plus membuka topeng mereka yang sebenarnya. 

Bisa saja, mereka ada 'sisa-sisa' dari yang telah diberantas TNI pada waktu lalu, dan kini berupaya untuk memperlihatkan eksistensi bahwa 'diri mereka masih ada.'

Mari, kita duduk dengan manis, serta menanti semuanya terbuka.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun