Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Hanya Bangga Jika Presiden Berkostum Adat dari Daerahmu

18 Agustus 2020   22:44 Diperbarui: 19 Agustus 2020   07:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Awal 

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka seseorang dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain. Jappy M. Pellokila (Opa Jappy) menilai,

"Presiden ingin menunjukkan sisi lain dari kecintaan pada Tanah Air dan budaya bangsa dengan menampilkan unsur-unsur budaya Nusantara. Pakaian adat adalah unsur-unsur budaya nusantara yang value-nya sangat tinggi. Perlu dilanjutkan pada perayaan nasional lainnya. Tak hanya pada Sumpah Pemuda atau Hari Kartini."

(Lengkapnya Klik dan Baca)

Dokumentasi Diaspora Kupang
Dokumentasi Diaspora Kupang
Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | Beberapa hari terakhir, masih seputar HUT Kemerdekaan RI, Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Diaspora dan Kampung Halaman, ramai-ramai membicangkan dan memposting (di akun Medsos mereka) tentang Presideng yang tampil pada Upacara Kenegaraan dengan Kostum dari NTT; kostum adat dari Pulau Sabu dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. 

Umumnya, mereka lakukan itu dengan nada-nada penuh bangga dan kebanggaan, karena Presiden Jokowi dalam balutan Kostum Adat untuk para  bangsawan dan Raja-raja di/dari NTT.

Suatu kebanggaan yang biasa dan ada juga yang merasa luar biasa, sebab Presiden RI memilih menggenakan Kostum Adat (untuk para bangsawan) di Sabu dan Timor pada upacara kenegeraan yang diliput atau pun terpublikasi secara Nasional dan Internasional. Itu juga bermakna, secara langsung dan tidak, kekayaan (unsur-unsur hasil) Budaya NTT ikut dikenal oleh Dunia Luar NTT.

Ya. Itula fakta yang ada. Fakta bahwa warga NTT (di Diaspora dan Kampung Halaman) larut dalam terharu, senang, sukacita, bangga, serta penuh kebanggaan. 

Tapi, di balik itu, ada juga warga NTT yang 'tidak ikutan bangga;' dalam artian kostum yang dikenakan Presiden tersebut biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja karena merupaka salah satu 'personal branding' Jokowi (lihat kutipan di atas); personal branding yang dibangun atau dibentuk Jokowi sebagai upaya mendekatkan diri ke/pada setiap hati rakyat.

Namun, sejumlah warga NTT, termasuk Opa Jappy, juga mempertanyakan, "Apa yang bisa diambil oleh daerah asal Kostum Adat yang dikenakan oleh Presiden Jokowi tersebut?" 

Dalam artian, Presiden Jokowi telah 'menjadi Duta Pakaian Adat' dari daerah Asal (pakaian adat) ke Tataran Nasional dan Internasional, lalu apa dampaknya untuk Daerah Asal tersebut? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun