Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Waspada Gerakan Massa pada Waktu Persidangan Gugatan Pilpres 2019 di MK

11 Juni 2019   18:07 Diperbarui: 12 Juni 2019   09:54 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

###

Lalu, bagaiamana posisi anda dan saya? Siapa pun anda (yang baca), saya pastikan ada dalam posisi keterpihakan pada Jokowi-MA atau Prabowo-Sandi; keterpihakan tersebut tentu dengan berbagai alasan. Dan, bisa saja terjadi, dalam militansi keterpihakan itu, anda dan saya, tidak bisa menerima pasangan yang didukung kalah atau dikalahkan MK sesuai bukti-bukti di persidangan.

Sikon 'tidak bisa menerima' tersebut, bisa saja membuat anda dan saya ikut terjun ke area gerakan dan aksi 'penolakan'  terhadap kekalahan. Itu juga bisa bermakna,  hal-hal krusial, yang saya sebut diatas, akan terus berlanjut menjadi 'sesuatu yang lebih besar.'

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang bisa menghancurkan kesatuan bangsa akibat kalah-menang Pilpres, perlu kesiapan diri secara dewasa untuk menerima keputusan MK. Toh, siapa pun yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden, mereka adalah pemimpin untuk semua.

Namun, bisakah kita bersifat dewasa?

Opa Jappy | Indonesia Today

Artikel Terkait: Supremasi Tekanan Massa

#10JUNI9TahunIHI #10JUNI9TahunKomunitasIndonesiaHariIni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun