Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Tidak ke Bengkulu, Bukan karena Hasil Pilpres

4 Mei 2019   11:11 Diperbarui: 4 Mei 2019   13:30 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak 27 April 2019 hingga beberapa Hari kemudian, sebagian wilayah Bengkulu tersebut mengakibatkan 30 orang tewas dan 6 orang hilang. Kerugian materil, menurur sejumlah teman anggota Komunitas Indonesia Hari Ini - IHI Bengkulu, diperkirakan lebih dari Rp 200 M. Itu belum termasuk kerugian kebun dan tambak rakyat yang siap panen.

Namun, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho, total kerugian akibat bencana di Bengkulu diperkirakan mencapai Rp 144 miliar.

Tentang bencana di Bengkulu, situs Kompas mencatat fakta bahwa,

  1. Tanggapan PT BMQ usai dituding jadi penyebab bencana.
  2. PT BMQ tuding aktivitas pertambangan ilegal merusak kawasan hulu.
  3. Penyebab banjir dan longsor menurut Gubernur Bengkulu, (i) persoalan di daerah hulu sungai, (ii) daerah aliran sungai atau DAS, (iii) daerah hilir sungai, (iv) daerah resapan air atau DRA.
  4. Provinsi Bengkulu tetapkan 7 hari tanggap darurat.
  5. BNPB: Kerugian bencana di Bengkulu capai Rp 144 miliar.
  6. Jumlah korban meningal 30 orang, 6 hilang.
  7. Bangun kanal untuk atasi bencana banjir dan longsor

(Lengkap tentang Banjir di Bengkulu, klik)

Hasil Pilpres Provinsi Bengkulu.

Hasil real count KPU RI yang sudah 100%, menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi yang menang di Bengkulu. Perbandingan suaranya adalah Prabowo-Sandi, 50,12% dan Jokowi-Ma'ruf, 49.88%.

Dengan demikian, di Pulau Sumatera, Jokowi-Ma'ruf takluk pada Prabowo-Sandi di Aceh, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, dan Bengkulu.

###

Memang di luar kebiasaan Presiden Jokowi; biasanya, jika terjadi ada bencana di Tanah Air, rata-rata 2 Hari setelah kemudian, Presiden sudah tiba di lokasi. Namun, kali ini, tidak. Hingga Hari ini, 7 hari pasca-bencana, Presiden belum meninjau Bengkulu.

Hal tersebut, mungkin, karena kegiata Presiden yang padat. Lihat data pada presidenri.go.id menunjukan bahwa (i) 30 April 2019 Ratas Lanjutan Rencana Pemindahan Ibu Kota, (ii) 2 Mei 2019 Tinjau Pabrik Sepatu dan Makan Siang Bersama Pekerja Pabrik Dan Resmikan Bendungan Gondang di Karanganyar, (iii), 3 Mei 2019 Rapat Terbatas: Penyelesaian Masalah Sengketa Lahan dan AHY Bertemu Presiden Jokowi.

Di samping itu, bisa dipastikan bahwa masih banyak agenda lain yang harus dilakukan oleh Presiden.

Jika melihat kepadatan jadual kerja tersebut, maka dapat dipahami bahwa Presiden belum hadir Bengkulu. Toh, Menteri Sosial RI telah mewakili Presiden ke Bengkulu sambil membawa bantuan pemerintah.

Selain itu, Bencana di Bengkulu, mungkin, dikategorikan sebagai bencana yang kecil; dan tidak melumpuhkan aktivitas pemangku jabatan atau jajaran Pemerintah Daerah. Mereka masih mampu melakukan langkah-langkag strategis dalam rangka penanganan serta pemulihan pasca-bencana.

Juga, berdasar pernyataan Gubernur Bengkulu, penyebab bencana di sana, bisa disebut sebagai gagalnya Pemda menata DAS dan DRA. Itu juga bermakna, warga Bengkulu lah yang menyebabkan daerah mereka tertimpa bencana. Serta, rakyat Bengkulu tidak siap menghadapi curah hujan yang tinggi. 

##

Dengan demikian, semua catatan di atas, secara langsung dan tidak, telah menjawab kritik oposisi di Medsos, bahwa Presiden tidak meninjau korban bencana di Bengkulu karena hasil Pilpres di sana yang tidak memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Ok.

Opa Jappy | Ketua Komunitas Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun