Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Narasi Menang, Curang, Perang dari Pendukung Prabowo

2 Mei 2019   19:51 Diperbarui: 2 Mei 2019   20:24 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini menarik. Tahun 2014, setelah Prabowo kalah di MK, dan muncul kerusuhan lokal di Jakarta, Eggi dengan jumawa, menyatakan memilih jalan revolusi. Tapi, hingga hari ini, 'Revolusi Eggi' tersebut, tidak pernah terjadi.

Kini, 2019, ungkapan perang, dimunculkan lagi; ungkapan yang sama juga disampaikan oleh seseorang nun jauh di seberang lautan, dan beberapa tokoh lainnya, termasuk Amin Rais dan Eggi Sudjana dengan people powernya.

Namun, walau ada ungkapan perang yang berlapis-lapis dan petinggi BPN adalah purnawirawan Jenderal TNI, saya yakin, seruan perang tersebut adalah sesuatu yang asbun dan omdo atau asal bunyi dan omong doang.

Alasannya sederhana, (i) Prabowo dan mantan militer di sekitarnya tidak memiliki kemampuan persenjataan untuk perang, (ii) Jokowi masih sebagai Presiden RI, yang mempunyai tantawi komando ke TNI dan Polri untuk menghancurkan pembrontakan, (iii) jika Prabowo dan pendukungnya menggunakan anggota Ormas dan Parpol untuk perang, maka itu sama saja dengan bunuh diri massal, (iv) jika benar-benar ada perang dari Prabowo cs, maka seluruh rakyat Indonesia, (akan) serentak bergerak untuk menghancurkan mereka.

##

Berdasar semuanya itu, narasi menang, curang, dan perang dari Prabowo (tanpa Sandi Uno) dan pendukungnya, hanyalah upaya orang-orang kalah yang melakukan penyesatan publik dan menakutkan rakyat.

Mereka hanya bisa berseru nyaring, tapi tiada kekuatan untuk bertindak; dan saya pun setuju dengan Prof Sahetapy bahwa, "Mereka berbicara seperti ayam tanpa kepala."

Opa Jappy | Indonesia Today

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun