Jokowi-Ma'ruf unggul di/pada Pemilih Minoritas: Jokowi-Ma'ruf, 74,5 s.d. 80,9 % dan Prabowo-Sandi, 19,1 s.d. 25,5 %.
Menarik, sebab menurut banyak aktivis advokasi Hak-hak Minoritas, Jokowi (dan JK), belum berbuat banyak di area intoleransi dan sentimen SARA; masih banyak kasus yang terjadi. Tapi, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf dari Pemilih Minoritas semakin meninggi atau menarik tajam dan cepat.
Hal tersebut, kemungkinan terjadi akibat adanya orasi dan narasi 'kelompok dan tokoh garis keras' di lingkaran Prabowo-Sandi. Mereka, bisa dikatakan, menebar pernyataan agar (nanti, jika menang) ganti Pancasila dengan Idiologi Lain.
Mengganti Pancasila dengan Idiologi Lain itulah yang paling ditakuti atau tidak disukai Kelompok-kelompok Minoritas.Â
Sebab, Kelompok-kelompok Minoritas suku, sub-suku, etnis, agama, golongan, gender, dan lain sebagainya menilai bahwa Pancasila masih paling pas pada interaksi hidup dan kehidupan berbangsa serta bernegara.
Dengan demikian, mereka, Kelompok-kelompok Minoritas tersebut menjadi lebih mantab dengan Jokowi-Ma'ruf.
Dukungan Pemilih NU ke/pada Jokowi-Ma'ruf: Jokowi-Maruf 62,4 s.d. 68,8 % dan Prabowo-Sandi 31,2 s.d. 37,6 %.
Dukungan kuat terhadap Jokowi-Ma'ruf dari Kelompok-kelompok Minoritas dan utamanya NU (dengan Islam Nusantara serta Islam Ramah bukan Islam Marah), agaknya merupakan motivator, support, serta benteng pertahanan terkuat untuk Jokowi-Ma'ruf.
Dukungan tersebut, perlu diperhatikan oleh Jokowi-Ma'ruf, agar pada waktunya, mereka harus lebih banyak berbuat untuk 'Mereka yang Tertindas karena Keminoritasnya.'
Semoga
Opa Jappy | Penggagas Gerakan Damai Nusantara