Berikutnya lagi, saya cuma melihat bahwa Sandi cuma berikan data imaginer. Misalnya, dalam 7 bulan kunjungi 1500 area komunitas masyarakat, undang akturia dari Hong Kong, program gagal Ok Oc, dan impian manis dari hamparan kosong.
###
Dari catatan Kedua ini, dan masih banyak lagi, saya pastikan (akan) ramai di Medsos; ternyata benar. Dari ratusan posting di Medsos hari ini, cuma satu dua yang menuji Sandi, itu pun hanya 'para pemujanya.' Lebihnya, memuji 'Abah Kolot' Ma'ruf Amin; ia mampu menarik perhatian semua kalangan, termasuk para milenial pemilih pemula.
Jadi, simpulan nakalku berkata, Sandi kalah jauuuuuuuuuh dari Ma'ruf; Sandi cuma menang muda dan ganteng. Lainnya, Ma'ruf unggul. Jelas, paling pas jadi Wakil Presiden, adalah ia yang berkata,
"Kami juga mengajak kita semua untuk melawan dan memerangi hoax karena hoax adalah merusak tatanan bangsa Indonesia.
Kami akan melawan dan memerangi fitnah: seperti kalau Jokowi terpillih keberagaman dibubarkan, keberagaman dilarang, azan dilarang, zina dilegalisir.
Saya bersumpah demi Allah, selama hidup saya, akan saya lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu!
Allah sudah mengatakan; kalau datang kepadamu orang fasik membawa berita maka hendaknya kamu tabayun, kamu cek, jangan terima saja.
Ya Allah, saya memang merasa sudah tidak muda lagi. Tetapi kalau engkau percayakan pada kami untuk memimpin bangsa ini, kami siap. Dan kami akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Hasilnya bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang."
Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ