Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan untuk Iwan Fals

14 Maret 2019   10:44 Diperbarui: 14 Maret 2019   11:25 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Pribadi dari Google

Yang kita bela dan dukung ternyata lebih buruk, kesengsaraan rakyat makin menjadi-jadi, ketidakadilan dan kesewang-wenangan menjadi tontonan kita sehari-hari.

Maka saat mereka mengajak untuk kembali ikut kampanye dan acara-acara untuk mendukung,

Saya katakan tidak, saya sudah tertipu, saya tak mungkin ikut lagi.

Saya juga merasa berdosa ikut berperan, dulu.

Dengan gampang, karena saat ini ramainya deklarasi dukung-mendukung, publik langsung arahkan perhatian ke Capres/Cawapres pada Pilpres 2014. Pada masa itu, apakah IF mendukung salah satu pasangan Capres/Cawapres?

Dari jejak digital menunjukkan bahwa, pada Pilpres 2014, IF netral atau tidak mendukung pasangan Capres/Cawapres tertentu. Lalu, mengapa ia berkata, "Saya katakan tidak, saya sudah tertipu, saya tak mungkin ikut lagi. Saya juga merasa berdosa ikut berperan, dulu."

Dengan rangkaian kata-kata seperti itu, IF seakan berkata bahwa, 'Dirinya ikut berperan atau mengambil bagian pada upaya agar seseorang menjadi pemimpin.'

Namun, siapa orang yang dimaksud IF tersebut? IF tidak memberi kepastian jawaban; ia justru 'membiarkan kebebasan' kepada publik menafsir sesuai kemampuan olah pikir mereka.

Nah.

Karena kebebasan itulah, maka saya menilai bahwa IF telah dan sementara melakukan 'penyesatan publik.'

Dalam artian, ungkapan IF tersebut tertuju ke pasangan Capres/Cawapres Pilpres 2019; dan khususnya Joko Widodo, yang sekarang adalah Presiden RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun