Ungkapan perasaan para pendukung BTP yang terlihat di/dalam video tentu sangat beralasan; mereka masih mempunyai harapan agar BTP kembali ada dan tetap ada di arena serta area politik bangsa. Namun, apakah BTP tahu dan mengetahui semuanya itu? Agaknya, BTP bukan lagi figur yang diharapkan publik. Itu cuma kemungkinan.
Fokus Memenangkan Jokowi - MA
Tidak bisa dibantah bahwa, duet magnit Jokowi-Ahok pada Pilkada yang lalu, menjadikan dua orang tersebut mendapat kedudukan istimewa di hadapan publik. Dan, ketika Jokowi meninggalkan BTP sendiri di DKI Jakarta, ia mampu bertahan hingga beberapa waktu.
Dan, akhirnya berujung di penjara. Walau ditinggalkan Jokowi, dukungan yang diberikan kepada BTP masih tetap ada hingga ia terpenjara dan keluar penjara.
Setelah itu, apakah mereka, mungkin juga anda dan saya (yang sementara baca), melupakan BTP? Tentu, banyak orang sulit melupakan BTP; sebaliknya, banyak orang sudah tidak lagi berharap banyak pada BTP. Lalu, sebaiknya apa yang yang seharusnya para pendukung BTP lakukan?
Melupakan BTP, bagi banyak orang adalah sesuatu yang mustahil; membuat BTP terjun ke area politik dan ada di pihak Jokowi, bisa, namun bukan sekarang waktunya. Oleh sebab itu, ada baiknya militansi terhadap BTP, lepas dari kekecewaan terhadapnya ketika ia keluar dari penjara, hanya bisa disalurkan ke Jokowi - MA.
Dengan demikian yang terjadi adalah, menyatukan perhatian, semangat, kekuatan, giat serta kegiatan dalam rangka memenangkan pasangan Jokowi - MA sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Pilpres 17 April 2019. Karena dengan cara itu, bukan saja pendukung BTP di Jakarta, dilakukan oleh seluruh rakyat yang bercita-cita melihat Indonesia yang gilang gemilang di bawah komando Joko Widodo.
##
Opa Jappy | Ketua Komunitas Indonesia Hari Ini - IHI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H