Sedangkan Jokowi; pada kampanyenya, ia tidak tampil beda, namun tetap natural, apa adanya, seakan seperti air sungai yang mengalir ke laut. Ia menyampaikan data dan fakta, dan membiarkan publik secara bebas melihat, menafsir, memahami, mengerti melalui (dan dalam) kekurangan serta kelebihan cara pikirnya.
Pada konteks itu pun, pada setiap kesempatan, Jokowi merelakan dirinya dijamah, disentuh orang banyak di sekitarnya; bahkan, tanpa takut hadir di area yang berbahaya dan menakutkan. Mungkin saja, jika Jokowi bukan Petahana, maka ia akan lebih merdeka mendekatkan diri ke para pemilih, tanpa pengawal apa pun; dan pastinya ia tetap dijaga dan terjaga keselamatannya.
Lalu, siapa yang (akan) dipilih oleh rakyat Indonesia pada Pilpres RI Tahun 2019, Jokowi atau Prabowo?
Kini, publik masih disuguhi aneka macam cara 'tebar pesona' dari kedua calon presiden; namun pastinya, sudah ada pilihan dalam hati masing-masing. Oleh sebab itu, jika apa yang tersimpan dan terpilih dalam hati itu selah, maka dengan perjalanan waktu, bisa berganti ke sosok yang pas, tepat, benar, untuk Bangsa dan Negara.
Karena masing-masing orang di setiap era dan tempat pasti berbeda selera. Waktu yang akan menjawab segalanya.
Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H