Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hoaks tetang "Ratna dan Ratna Babak Belur"

3 Oktober 2018   09:58 Diperbarui: 3 Oktober 2018   14:09 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Berita Heboh, RMOL, Twitter| Edit by Opa Jappy

[Rekayasa agar Percaya pada] Tragedi Ratna

Ratna Sarumpaet, perempuan lansia, artis, dan belakangan disebut sebagai aktivis perempuan pembela hak-hak rakyat; selanjutnya sebut saja Ratna, pada tanggal 20 atau 21 September 2018 pergi ke Bandung dengan pesawat, (tak ada laporan tentang maskapai penerbangan).

Setibanya di Bandara Bandung, ketika Ratna menunggu jemputan, ia dihadang oleh beberapa orang tak dikenal, dan membawanya masuk ke mobil. Di atas mobil tersebut, Ratna dipukul pada wajahnya, hingga babak belur (foto beredar di Medsos dan Media Pemberitaan Online).

Setelah itu, ketika Ratna sudah parah berdarah, ia diturunkan tak jauh dari area Bandara (tapi menurut  Nanik S Deyan, "Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi, Mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi,"). Ratna naik taksi hingga ke salah satu Rumah Sakit di Cimahi.

Di Rumah Sakit tersebut, Ratna mendapat perawatan; dan selanjutnya bisa kembali ke Jakarta. Tapi, ketika Fadli Zon mengunjungi Rata, menurut Fadli Zon, proser recoverynya hanya dua hari). Dari foto di Twitter, Fadli mengunjungi Ratna di di RS atau ketika masih dirawat atau di rumahnya.  

Selanjutnya, menurut Zon,  "Ratna mengalami penganiayaaan di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Peristiwa tersebut terjadi pada 21 September 2018. "Jadi beliau juga sedang recovery karena ada luka jahitan di bagian kepala, oleh oknum-oknum yang saya kira melakukan satu tindakan keji pada Mbak Ratna,"

Juga, menurut Fadli, Ratna memperkirakan penganiayaan tersebut dilakukan oleh 2-3 orang. Ia tidak ingin diekspose karena ingin proses recovery dan juga tentu juga saya yakin beliau juga mengalami trauma, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada satu perlakuan seperti itu."

Sayangnya, Ratnya tidak melaporkan penganiyaan terhadap dirinya tersebut ke Aparat Kepolisian. Ia lebih memilih diam dan pasrah pada apa yang dialaminya. 

Sampai titik itu, kita harus tunjukkan solidaritas terhadap Ratna. Ia, seorang perempuan aktivis, harus mengalami penyiksaan dari orang yang tak dikenal. 

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, "Hingga saat ini polisi tidak menemukan laporan soal penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Kami sudah cek seluruh jajaran polsek, tidak ada laporan polisi. Apabila yang bersangkutan mengalami penganiayaan sebaiknya langsung melaporkan kejadian tersebut."

Karena peristiwa tersebut, sahabat-sahabat tercinta Ratna, melakukan publikasi, yang pada intinya, "Ratna mengalami kekerasan fisik, karena aktivitas dan perjuangannya membela rakyat yang tertindas." (Lihat image di atas)

Catatatan di atas merupakan ringkasan dari sejumlah pemberitaan di Media; pemberitaan yang mengiring publik agar percaya pada tindak kekerasan terhadap seorang perempuan. Oleh sebab itu, sejumlah teman Ratna melakukan 'Malam Solidaritas.'

Dokumentasi Forum Admin KTB
Dokumentasi Forum Admin KTB
  

Fakta Lainnya

Menurut sejumlah penelusuran terhadap pemberitaan di Media, ada kesamaan yaitu, Ratna mengalami penganiayaan di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Kemudian, diturunkan di sekitar tempat itu; Ratna lalu  naik taksi menuju salah satu RS di Cimahi.

Timbul tanya, mengapa harus jauh-jauh hingga Cimahi? Padahal tak jauh dari area ia dianiaya, ada sejumlah Rumah Sakit, (apa dan mengapanya, hanya Ratna yang tahu).

Selain itu, jika memang ia dianiaya di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, kemudian diturunkan di situ, tentu ada sejumlah aparat keamanan. Mengapa hingga Ratna mengabaikan mereka, untuk mendapat pertolongan?

Agaknya, pemberitaan tersebut, menjadikan pihak Angkasa Pura II membantah ada peristiwa penganiayaan yang terjadi di wilayah mereka. Sehingga Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman menyatakan, "Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara; Teman FC, officer in charge, Personal, menyatakan tidak ada ada kejadian itu. Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya."

Reaksi Publik

Apa yang dialami oleh Ratna, setelah dua puluh hari kemudian beredar sejumlah foto dan pengakuan pengacara, langsung mendapat perhatian publik. Kali ini, publik, terutama Nitizen, termasuk saya, yang terampil menulusuri kebenaran berita dan mengejar hoaks, dengan cepat menemukan ketidakbenaran dan kejanggalan bahwa Ratna dianiaya.

Hal pertama yang mereka termukan adalah postur dan wajah Ratna yang muncul di sejumlah media, termasuk swafoto dengan Zon. Nitizen menemukan foto tersebut adalah orang yang berbeda atau Foto yang beda; kemungkinan pembantu atau mirip dengan Ratna atau Ratna sendiri yang mendapat 'luka-luka dan lebam' dari salah satu 'Rumah Reparasi Wajah'  di Menteng, Jakarta Pusat.

Tentang Hoaks

HOAX adalah something intended to deceive; deliberate trickery intended to gain an advantage; A deception for mockery or mischief; a deceptive trick or story; a practical joke; subject to a playful hoax or joke; To deceive by a story or a trick, for sport or mischief; to impose upon sportively. Dengan kata lain, Hoaks, adalah sesuatu untuk menipu; tipuan yang disengaja untuk mendapatkan keuntungan, manfaat tertentu; sesuatu tersebut bisa berupa, kata-kata, kisah, cerita, gambar, grafis, film, video, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hoaks bisa saja berisi hal-hal ada, fakta, peristiwa (pada masa dan sikonnya), yang ditampilkan ulang sebagai ada dan benar pada waktu dan sikon yang beda/berbeda (yang kemudian/belakangan) atau disesuaikan dengan kepentingan Sang Penyebar Hoaks.

Bahkan, selain berupa hal-hal yang bohong dan tak pernah ada, bisa berupa data dan fakta (yang benar) pada sikon serta lokasi lain, namun (dengan beberapa tambahan atau edit narasi dan gambar) ditampilkan sebagai atau pada sikon kekinian; atau (sementara) terjadi pada masa kini.

##

Berdasarkan hal-hal di atas, maka simpulan awal yang saya temukan adalah, 'apa-apa yang dialami oleh Ratna tersebut adalah hoaks yang TSM.

Sekaligus suatu rekayasa (yang sangat tidak bermartabat, penuh kebohongan, penipuan) dalam rangka membangun  opini busuk dan pembusukan terjadap lawan politik.

Dan, jika hoaks tersebut tersebar, kemudian tanpa bantahan; dan diterima publik sebagai suatu kebenaran, maka selanjutnya, menjadi alat serangan terhadap lawan politik (terutama pemerintah dan aparat), bahwa mereka melakukan kekerasan terhadap aktivis politik, dan Ratna adalah salah satu korban.

Hal itu (terbukti) dengan ada pemberitaan melalui Medsos yang muncul melalui Ferdinand serta Rachel, bahkan Zon. Mereka secara tersirat telah menuding dan menuduh Sang Lain yang menjadi lawan politik.

Jadi, kali ini, Sinetron Ratna dan 'Ratna Babak Belur,' hanyalah upaya yang sangat tidak jujur dan rekayasa yang tidak cerdas. Para penulis skenario dan sutradara di balik sinetron 'Ratna dan Ratna Babak Belur' lupa bahwa mereka berhadapan dengan Rakyat yang Cerdas; rakyat yang sudah muak dengan segala bentuk orasi, narasi, meme, image provokatip serta hoaks. Rakyat yang cerdas itulah yang membasmi hoaks.

So, Jangan buat hoaks, karena kami gampang mengetahuinya.

Opa Jappy | Relawan Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi - IHI MJ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun