Bertalian dengan adanya Ahokers Milenial yang mendukun dan memenangkan Jokowi-MA pada Pilpres 209, Ade menyatakan bahwa, hal tersebut adalah sesuatu tang baik dan benar. Sebab, jika Ahoker tidak memilih, maka akan berpenagaruh pada kemenangan Jokowi-MA. Jadi, menurut Ade, "Mari kita tinggalkan hal-hal kemarin, dan bersama-sama menatap Indonesia yang lebih baik bersama Jokowi-MA."
Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin, yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana; yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola; yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat."
Nah.
Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras.
Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun.
Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.
Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional.
Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.
Cukup lah.