Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Oposisi Membisu

14 Mei 2018   21:18 Diperbarui: 29 Juni 2022   11:09 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka selalu menyampaikan kritik, sambil menberikan usulan atau pun solusi cerdas. Sehingga kadang terdengar pemberitaan bahwa 'pemerintah menerima atau mengikuti usulan dari oposisi.'

Selain itu, Oposisi yang Cerdas, seringkali ikut 'membela dan mendukung' pemerintah jika terjadi hal-hal yang bersifat 'kejadian atau peristiwa luar biasa.' Masih ingat peristiwa Tsunami yang juga melanda Thailand? Oposisi memuji pemerintah dalam menangani korban Tsunami; juga di Jepang, oposisi mengapresiasi kinerja pemerintah. 

Bahkan, di Malaysia, Filipina, oposisi mendukung pemerintah ketika memberantas kejahatan luar biasa, termasuk terorisme. Masih banyak contoh, di berbagai Negara, Oposisi mendukung Pemerintah, ketika berhadapan dengan hal-hal yang sekiranya untuk mengamankan serta menyelamatkan hidup dan kehidupan rakyat.

Oposisi 'Setengah Jadi' di Indonesia

Adakah Politisi dan Parpol Oposisi di Indonesia? Jawabnya, diantara ada dan tiada. Ada, sebab hanya 'okmum Politisi' dari Parpol Tertentu. Tidak Ada, karena tak ada Parpol yang bisa disebut benar-benar menjadi Oposisi dari Tingkat Daerah hingga Pusat (skala Nansional).

Katakanlah, ini di Indonesia, di tingkat Nasional, sejumlah Politisi (dari Parpol yang menyatakan diri Oposisi) dengan rajin mengkritik Permerintah, bahkan bisa dikategorikan sebagai asal bunyi, fitnah, penistaan. 

Namun di tingkat daerah, Parpol-parpol tersebut berkoalisi dengan Parpol Pendukung Pemerintah untuk mengusung Calon Gubernur, Bupati, dan Walikota. Bahkan, Parpol yang yang sangan bertolak belakang garis idiologinya pun, hanya karena mendukung Calon Kepala Daerah, mereka bisa berakrab ria.

Oposisi Membisu

Kembali ke 'Oposisi Setengah Jadi' di Indonesia, karena mereka hanyalah 'setengah,' maka yang asal bunyi, cuma kritik, menentang, dan melawan kebijakan pemerintah hanyalah segelintir oknum dari Parpol Oposisi. Dan itu dilakukan tidak dengan cara-cara cerdas dan bermartabat. Sebagai contoh, beberapa hari terakhir, ada korban jiwa akibat ulah teroris, Politisi dari Parpol Oposisi hanya membisu, karena tidak peduli dan masa bodoh terhadap para korban teroris.

Bahkan beberapa oknum Politisi dari Parpol Oposisi (setengan jadi itu) menggunakan kesempatan untuk mengecam pemerintah; namun tidak ada satu kata bela sungkawa dari mereka, apalagi ucapan yang menghibur keluarga korban teroris.

Pada sikon itu, mereka, para Politisi tersebut, benar-benar telah menunjukkan diri sebagai Oposisi yang sangat tidak cerdas dan tak bermartabat. Mereka tidak memiliki sisi 'humaniora politik' serta keterpihakan pada korban kekerasan dan terorisme, tapi justru membela para pelakunya, sambil mengecam Pemerintah dan Aparat Keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun