Halimah (akan) menggantikan Tony Tan, yang telah 6 tahun menjabat. Ia adalah wanita pertama dan WN Singapura keturunan Melayu yang pertama  menjabat sebagai Presiden Singapura.
Presiden Singapura:
- Yusof Ishak, 1965-1970
- Benjamin Sheares, 1971-1981
- C. V. Devan Nair, 1981-1985
- Wee Kim Wee, 1985-1993
- Ong Teng Cheong, 1993-1999
- Sellapan Ramanathan, 1999-2011
- Tony Tan Keng Yam, 2011-2017
Jadi Presiden Tanpa Pilpres
Sebagai calon tunggal sesuai pengumuman Komisi Pemilihan Umum Singapura atau Elections Department (ELD), maka kemungkinan besar Halimah Yacob akan menjadi Presiden Singapura tanpa Pilpres.
Walau seperti itu, Halimah harus memenuhi semua persyaratan lain sesuai permintaan ELD pada 13 September.
Sebagai calon tunggal, Halimah menyatakan bahwa,
"Saya berjanji untuk melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk melayani masyarakat Singapura dan itu tidak berubah, apakah ada pemilu  atau tidak ada pemilu.
Semangat dan komitmen saya untuk melayani rakyat Singapura tetap sama. Saya tetap berkomitmen penuh untuk melayani Singapura."
Kedewasaan Politik Republik Singapura
Terpilihnya Halimah Yacob, dan gugurnya kandidat lain, tanpa gejolak serta aksi para pendukung calon yang tak lolos seleksi Komisi Pemilihan Umum Singapura atau Elections Department (ELD), merupakan catatan yang (sangat) menarik.
Singapura dengan aneka latar belakang etnis dan kultur, agaknya telah menunjukkan kedewasaan politik yang jelas. Sehingga, siapa pun dia (atau mereka) yang menjadi pemimpin, tergantung prestasi, kualitas, kapasitas, dan kemampuannya. Siapapun menjadi pemimpin, yang penting ia (mereka) memajukan Singapura, seperti ungkapan dalam "Majulah Singapura."