Jangan memikirkan kepentingan sendiri yang akan melemahkan perjuangan buruh"
Catatan Kedua
Setelah membaca pernyataan Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar tersebut, saya melakukan beberapa penelusuran; ternyata, apa-apa yang dikatakan Timboel Siregar tersebut sangat beralasan.
Sejumlah video di Youtube dan sangat banyak berita di media pemberitaan dan portal berita menunjuk dengan jelas bahwa Said Iqbal di balik aksi pembakaran bunga untuk Basuki Djarot, (silahkan bantah, jika tak benar).
Bahkan, ada pernyataan Said Igbal, menurut laporan CNN Indonesia, http://m.cnnindonesia.com/nasional/20170501175224-20-211419/said-iqbal-sebut-aksi-bakar-bunga-untuk-bantu-ahok/.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, "Aksi tersebut untuk membantu Ahok, membersihkan kawasan kota. Itu sedang membantu gubernur supaya sampahnya enggak banyak.
Aksi pembakaran karangan bunga kemungkinan dipicu kekesalan buruh karena polisi memblokade jalan menuju istana presiden.
Suasana panas kemudian polisi memblokade. Padahal buruh aksi itu sudah sesuai UU di mana kita sudah mendapat tanda terima dari Mabes Polri, tapi kan di blokade."
Pada bagian lain, menurut laporan media, para buruh menyatakan bahwa aksi pembakaran tersebut adalah "sesuatu yang tak sengaja" dan mendapat pembelaan dari Said Iqbal. Di sini, berbeda dengan orasi provokatif yang terlihat di Youtube.
Catatan Ketiga
Sementara itu, bersamaan dengan aksi pembakaran bunga, lebih dari seribu Relawan Basuki Djarot dan masyarakat ada di RPTRA Kali Jodoh. Sebagian dari antara mereka melakukan "nonton bareng" aksi pembakaran bunga melalui live streaming di HP.
Sekitar jam 18.00, sejumlah relawan, dipelopori oleh Anastasia Sianturi, menyalakan lilin keprihatinan di Kali Jodoh. Setelah itu, para pendukung Basuki Djarot menuju Balai Kota, untuk melakukan "aksi lilin."