Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komentar Sampah, Saya Hapus

30 April 2017   18:26 Diperbarui: 30 September 2017   10:10 2524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan media news online, main stream dan non main stream, di Indonesia sangat pesat. Dalam catatan Aliansi Media Online RI, jumlah media news online di Indonesia, mencapai 400.000 lebih; namun yang diakui oleh Dewan Pers hanya 70 media.

Dari sekian banyak media news online tersebut, ada yang bagus, layak dipercayai, serta dikelola secara profesional. Tapi, sangat banyak yang asal-asalan, dan bersifat sebaran berita hoax, rasis, serta ujar kebencian.

Banyaknya media news online juga diikuti dengan "cityzen jurnalism atau media jurnalisme warga;" di sini, publik yang suka menulis, menyalurkan bakatnya. Mereka tak bisa disebut sebagai wartawan yang mendapat didikan serta bina jurnalisme.

Pada "media jurnalisme warga" inilah, tergabung banyak orang dari berbagai latar belakang sosial, golongan, idiologi, strata, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, para pengelola media jurnalisme warga biasanya membuka peluang interaksi melalui kolom komentar.

Dengan demikian ada banyak model atau sifat komentar atau tanggapan pada satu tulisan/artikel, misalnya; bersifat sosial, bersahabat, berteman, dan sejenisnya; ini bisa dengan kata-kata pendek, hello, apa khabar, ada di mana, hmmmm, dll; serta bersifat menarik perhatian agar masuk dalam hubungan pribadi. 

Namun, di samping itu, ada juga kategori, yang kuberi nama komentar sampah; komentar sampah tidak sama dengan memberi masukan, kritik, kritisi, tanggapan, atau sejenisnya. Ya komentarnya sampah, ya tetap sampah. 

Ciri-ciri Komentar Sampah:

  • vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual ancaman, benci, kebencian, permusuhan
  • caci maki seseorang maupun kelompok sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
  • menyerang individu
  • melenceng dan menyimpang jauh dari topik yang dibahas komentar spam, isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak

Nah. Jika ada komentar seperti itu di bawah tulisan saya, maka tidak ada ampun dan ampunan, saya langsung hapus.

Misalnya komentar rasis dan caci maki dari Imam Prasetyo serta Andiek; pasti saya hapus.

Sumber: screenshoot dokumentasi pribadi
Sumber: screenshoot dokumentasi pribadi
So, jika pada artikel saya, ada seperti capture di atas, tentu saja karena komentar bersifat sampah, maka dihapus. Sebetulnya, IP Si Komentator mudah dilacak, sehingga bisa diperkarakan; tapi saya malas berurusan dengan orang-orang seperti mereka.

Oleh sebab itu, marilah berkomentar secara bermartabat.

 

 

Opa Jappy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun