Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Daun Palma Merusak Iman

24 Maret 2016   11:31 Diperbarui: 24 Maret 2016   15:45 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lucu memang; memang lucu.
Membaca news dan mendengar info tentang penolakan daun palma karena bisa mengganggu iman, sebetulnya bukan hal baru. Pola seperti itu, sama halnya dengan penolakan terhadap pernik-pernik Natal yang dituding bisa memurtadkan umat. Juga, hampir sama dengan keluhan seorang rekan; jelang Natal, ia memasang lampu kelap kelip pada pohon depan rumahnya, langsung diprotes, karena dituding mengganggu lingkungan.

Timbul tanya; apa yang menjadikan orang langsung berpikir dan menuding bahwa sejumlah benda, ikon, atribut bisa mempengaruhi iman atau keimanan seseorang!? Apakah iman begitu lemah dan mudah luntur hanya karena melihat benda-benda tertentu!?

Atau, apa yang sebetulnya terjadi pada kita; ya kita, umat beragama di Indonesia!? Sehiggga begitu sensitif terhadap apa-apa yang ada orang lain, umat berbeda agama sehingga dengan mudah menuding serta menolak.

Agaknya, banyak di antara orang Indonesia masih belum dewasa secara iman; mungkin saja sudah lama menjadi umat beragama, dan stop disitu. Selayaknya durasi lama sebagai umat beragama berdampak pada kedewasaan iman; kedewasaan iman yang menunjukkan saling menghormati, menghargai, memahami, mengasihi sesama umat manusia.

Prihatin.

 

OPA JAPPY - FOTO KATOLIK NEWS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun