Donny Lumingas
Silvester Mbete
Hironimus Abi
Achmad Suhawi
Hj. Lily Wahid
Dengan “nama besar” Eksponen Muda Lintas Iman, dalam pemikiranku, mereka adalah bagian dari atau aktivis “kegiatan lintas iman;” misalnya, dialog antar iman, tampil dalam advokasi terhadap mereka yang mengalami korban kekerasan karena imannya, serta giat-giat kebersamaan umat beragama yang melintasi batas-batas SARA, bahkan berani bersuara jika ada peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Sayangnya, saya salah besar; kuberpikir salah.Sebab, ketika menelusuri beberapa nama dari list ELMI, tidak menemukan apapun. Hanya nama Hj. Lily Wahid, itu pun dalam konteks pemikiran Gus Dur. Lalu, siapa ELMI!?
Bisa jadi ELMI hanyalah elemen yang dibentuk atau terbentuk dalam rangka mengusung Adhyaksa Daullt sebagai (Calon) Gubernur DKI. Simak pernyataan personil EMLI berikut ini.
Lily Wahid, “Sejak lama ingin ibukota dipimpin oleh sosok Adhyaksa Dault; Adhyaksa Dault sebagai sosok yang memiliki toleransi tinggi, kalau bilang A ya A. Kalau bilang B ya B.
Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Viktus Murin (Mantan Sekjen Presidium GMNI/Gerakan Mahasiswa Nasiona Indonesia), “Jakarta sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang di dalamnya terdapat masyarakat yang multi kultur dari suku, agama, ras, golongan, profesi dan kelas sosial. Adhyaksa Dault memiliki track record yang jelas. Ia sosok yang dibutuhkan DKI Jakarta. Adhyaksa Dault sebagai sosok yang bersih, berwatak kebangsaan sekaligus religius (Nasionalis-Religius). Hal itu, tampak dalam pengambilan kebijakan dan tindakan kepemimpinannya saat masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Adhyaksa Dault sebagai sosok yang tegas, bersih atau anti korupsi, dan memiliki landasan mental-spiritual yang baik sebagai pijakan moral dalam menjalankan kepemimpinannya.”