Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seharian di Markas Teman Ahok

20 Maret 2016   15:25 Diperbarui: 20 Maret 2016   17:28 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Wajah optimis, senyum, semangat, kehangatan, membangun perteman baru yang melintas batasan SARA, kini terulang lagi di Dumay dan Dunya, Dunia Maya dan Dunia Nyata; sikon yang pernah terjadi pada waktu kemarin. Ketika itu, Pilgub DKI, Jokowi-Ahok dan Pilpres Jokowi-JK, sangay banyak orang kesampingkan batas-batas strata serta latar belakang, kepentingan pribadi menyatu pada tujuan bersama; bersama-sama mengusung Jokowi-Ahok dan Jokowi-JK.

Kini, terulang lagi, kelompok Teman Ahok, salah satu tim pendukung Ahok, yang pada masa Jokowi-Ahok dan Jokowi-JK masih unyu-unyu, tak terdengar dan tiada dikenal, menjadi ujung tombak menjadikan Basuki TJ Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anak-anak muda ini, bekerja dengan cerah ceria, demi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

[Notes: Sebagai info, cukup banyak kelompok yanng menyebut diri senbagai relawan pendukung Ahok. Misalnya, FPA (Front Pendukung Ahok), DAG ( Dukung Ahok Gubernur), Bara Muda, dan lain sebagainya; mereka bergerak di Dunia Nyata. Selain itu, ada juga pendukung Ahok yang bergerak di Kontra Isue di Medsos, seperti INDONESIA HARI INI, yang dikomendai oleh Ita Tarigan - Jakarta, Suwadi Sripeni - Singapura, dan Dwi Indah -Denpasar - Bali, serta Opa Jappy].

Para relawan tersebut terlihat penuh semangat mendobrak kemapanan yang aman di/dalam zona kenyamanan mereka, padahal negeri ini, khususnya Jakarta, belum memberikan rasa nyaman ke/pada penduduknya.


  

Nah ......  

Kemarin, sambil mengumpulkan form isian KTP untuk Ahok-Heru, sekitar jam 10 pagi; saya sengaja berlama-lama di "Markas Teman Ahok" Graha Pejaten, Jakarta Selatan. Kali ini, saya ada di Pejaten bukan untuk diskusi, rapat, atau memberikan masukan ke personal pada Teman Ahok, tapi hanya mau melihat antusias warga mengumpulkan KTP. Mereka datang dari berbagai wilayah DKI, dengan ojek, jalan, kenderaan umum dan pribadi. Setelah isi daftar tamu, mengumpulkan form, kemudian meminta baru, untuk kumpulkan ktp di area tempat tinggalnya; kemudian melakukan foto bersama. 

Misalnya, Pak Agus dari Joglo, foto baju biru; bukan saja membawa form KTP, tapi juga meminjamkan Komputer dan Printer; ia tersenyum sambil angkat barang-barang yang ia bawa. Agus mengatakan, "Saya pinjamkan, tapi tak kembalikan, juga tak apa-apa, yang penting, Jakarta lebih baik."  

Sama halnya dengan Hasoloan Sihite, kaos orange, karyawan CIMB Niaga ini, tak lupa membeli kaos Ahok, dan foto bersama dengan Intan dari Metro News

Warga atau relawan yang ingin pertemuan khusus dengan Teman Ahok atau sesama mereka, bisa menggunakan ruang tamu; di tempat para relawan atau tamu bisa saling memberi masukan, termasuk "berakrab ria" dengan teman-teman baru. Nampak, relawan dari DAG Sarinah. serius dan akrab dengan Teman Ahok.

 


Antusias warga Jakarta menjadikan Ahok-Heru sebagai Gubernur dan Wagub, memang tak bisa terbantahkan; mereka rela berkerja dan mendukung sesuai dengan kreativitas masing-masing. Misalnya Pak Iwan dari Srengseng, membeli sejumlah kaos dan di bagikan ke tetangganya; dan membawa form kosong untuk mereka. Ia tidak termasuk tim relawan, namun lakukan sendiri untuk Ahok-Heru.

Indahnya lagi, setelah urusan form dan beli kaos, tak ketinggal foto bersama. Personil Teman Ahok yang sibuk pun "diseret" untuk foto. Lucu memang, ada yang baru kenal/kenalan ketika berdiri untuk foto; tadinya mereka tak saling kenal, namun "Ahok-Heru satukan mereka." 

Tak terasa, waktu sudah melewati jam makan siang; saya dengan Afriska Ambarita, Hasoloan Sihite, harus mengenyangkan diri diri di Rumah Makan Padang. 

Mari ramaikan Graha Pejaten dengan senyum cerah ceria untuk Jakarta yang lebih baik

 

 

 

OPA JAPPY | FOTO OPA JAPPY - HASOLOAN SIHITE

 

 

SUPLEMEN

Perseroan Terbatas Partai Politik

Secara sederhana, parpol merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai kesamaan tujuan politik; orang-orang tersebut membangun organisasi - wadah - komuniti - kumpulan yang terikat - gang - dan entah apa sebutannya, dan melalui itu, mereka berjuang - berupaya bersamadalam rangka pencapaian tujuan politik.

Dan dalam kerangka itu, parpol menyalurkan orang-orangnya (yang sering disebut politisi/politikus) ke/melalui lembaga-lembaga politik (yang ada pada/dibentuk oleh negara); misalnya parlemen dan pemimpin pemerintah/an lokal, wilayah, nasional. Dengan itu, jalannya pemerintah/an harus sesuai dengan tujuan politik, idiologi yang diusung, bahkan way of life (suatu) bangsa dan negara. Hal di atas itu/ini, juga merupakan sesuatu biasa yang terjadi di mana-mana.

Lalu bagaimana dengan Parpol yang telah menjadi Perseroan Terbatas atau parpol sebagai Perseoran Terbatas;!? dan parpol seperti inilah yang sangat banyak di negeriku tercinta; negeri yang dulu ramah-ramah manusianya, tapi pada masa kini, mereka lebih suka marah-marah; marah-marah dengan bom, rusuh, brutal, dan lain sebagainya.

.......

.......

Parpol juga menyediakan barang (maaf, salah; karena tak ada istilah yang lain) yaitu manusia dan jasa. Parpol bagaikan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang out sourcing. Para direktur di Parpol (maksudnya sich, pengurus parpol), biasanya benegoisasi dengan kepala pemerintahan agar orang-orang parpol digunakan di/dalam pemerintah/an; parpol menyalurkan tenaga/sdm yang ada padanya; juga parpol (melalui akal-akalan pada waktu) pemilu/kada menyalurkan orang-orangnya di Parlemen atau pun sebagai kepala daerah.

Lengkapnya 

Cek di sini 

 

Ilustrasi : dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun