Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Visi Misi Yusril I Mahendra dan Ahmad Dani

15 Maret 2016   19:48 Diperbarui: 24 Maret 2016   15:40 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini yang paling menyenangkan, bidang seni, “Rakyat Jakarta punya mental seni budaya yang kuat; minimal setahun 4 kali konser jazz international, tiketnya bisa lebih murah, tidak ada artis tua telantar di Jakarta;”  Jika dihubungkan dengan memaksimalkan bidang usaha kecil menengah, meningkatkan idustri kreatif musik, termasuk menjamin kehidupan bagi para seniman tua, maka rencana besar YIM-AD benar-benar membuat rakyat DKI Jakarta terhibur.  Bisa jadi, tak ada lagi tampilan wajah marah di jalan-jalan,  demo sambil merusak,  ataupun mencaci jika mobil terserempet, semuanya penuh senyum karena hati gembira.

Jika visi misi YIM-AD di atas menyenangkan, menghibur, dan terhibur, maka yang berikut ini malah membuat diriku justru harus mencari refrensi. Menurut YIM-AD, seperti  yang diungkapkan oleh Ahmad Dhani, "Peradaban itu terdapat dua hal, lebih berkesenian, lebih berbudaya, dan lebih beragama. Jadi siapa pun itu (gubernurnya), saya jadi atau tidak, pemimpin adalah guru bangsa yang mengajarkan peradaban, yang mengerti tentang seni, budaya dan agama, bukan pemimpin yang enggak ngerti agama. Mudah-mudahan itu selalu terjadi."  Waduh, ini ilmu baru, “Peradaban terdapat dua hal, yaitu lebih berkesenian dan lebih berbudaya.”  

Sedehananya,  budaya-kebudayaan adalah hasil cipta karya manusia untuk memudahkan hidup dan kehidupannya; dengan demikian ada sejumlah bersar benda, tari, bahasa, agama, ritus. cara berpakaian, adat, kebiasaan dan lain sebagai yang dibentuk manusia; dan semuanya disebut sebagai unsur budaya-kebudayan. Dengan demikian masyarakat berbudaya, dilihat dari unsur-unsur budaya yang ada atau dihasilkan oleh mereka.

Sedangkan peradaban, sederhananya, adalah paduan holistik aspek-aspek hidup serta kehidupan manusia dan unsur-unsur budaya yang dihasilkannya pada suatu era atau masa tertentu; era tersebut bisa singkat ataupun panjang tergantung dari interaksi dan input dengan/dan dari pihak lain atau luar serta temuan-temuan baru. 

Oleh sebab itu, ada peradaban zaman batu, kemudian berkembang menjadi besi, dan seterusnya. Peradaban bersifat fleksibel, dan terus berkembang seturut dengan perkembangan hidup dan kehidupan manusia; manusia yang beradab.

Jika dikatakan oleh YIM-AD. “Peradaban itu terdapat dua hal, lebih berkesenian, lebih berbudaya, dan lebih beragama," maka tentu saja merupakan hal yang baru. Hal baru karena hanya ada dua dalam peradaban yaitu kesenian dan berbudaya.  Lho ko’ …… bukankah seni dan kesenia adalah salah satu unsur budaya; dan berkesenian itu adalah orang atau kelompok yang mempunyai seni!? Lalu, ada apa dibalik “lebih berbudaya; seperti yang dimaksud YIM-AD!?” Lebih beradab, lebih menghasilkan unsur budaya yang baru atau lebih modern!?

Mungkin yang YIM-AD maksud, jika mereka jadi Gub/Wagub, maka warga Jakarta akan lebih berjiwa seni dan memperhatikan kesenian serta mempunyai gaya hidup yang lebih modern!? 

 

Yah ….. daripada bingung memahami maksud YIIM-AD bahwa “Peradaban itu terdapat dua hal, lebih berkesenian, lebih berbudaya, dan lebih beragama,” maka lebih baik kita terima apa adanya; terima sebagai sesuatu yang lucu dan menghibur. 

 

Dengan demikian, anda akan terhibur; bukankah YIM-AD akan membuat dirimu dan diriku terhibur!?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun