Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Janji Adhyaksa Dault Membangun Jakarta dengan Kapitalis Sekuler

14 Maret 2016   19:26 Diperbarui: 23 Maret 2016   15:00 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana dengan "kapitalis religius" ala Adhyaksa!?

Mungkin saja Adhyaksa mau memadukan kapitalis dengan relijius sekuler!? Namun, jika mengingat bahwa Adhyaksa berulangkali menyatakan bahwa Basuki TP, Gub DKI Jakarta, harus menjadi atau masuk Islam, agar mendapat dukungan umat, maka bisa dipastikan ia datang dari kalangan yang bukan sekuler dan terbuka. Sebab, bagi Adhyaksa, seorang pemimpin di DKI Jakarta harus Muslim, bukan dari yang lain. 

Dengan demikian, pemikiran dan konsep keagamaan Adhyaksa yang fundamentalis, bagaimana mungkin berubah jadi sekuler!? Bagaimana mungkin seseorang dengan gaya keagamaan yang khas dan tak terbuka, mau menerima kapitalis sekuler!?

Atau, memang Adhyaksa sementara siapkan diri untuk masuk ke/dalam model serta gaya keagamaan yang relijius sekuler, agar diterima, dan dipilih, oleh  semua kalangan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tapi, jika itu yang terjadi, maka kalangan yang selama ini mendukung dirinya, bisa jadi akan menarik dukungannya. 

Selain itu, menurut janji Adhyaksa, ia akan membangun masyarakat relijius di Jakarta. Timbul tanya, "relijius yang mana!?" Apakah semua agama dan umatnya diberi peran dan tempat yang sama!? Itu, idealnya. 

Tapi, jika melihat ungkapan-ungkapan Adhyaksa di media news online dan pemberitaan, maka bisa dipastikan bahwa "tak ada tempat" bagi mereka yang beda iman dengan dirinya. Sebab, bagi Adhyaksa, masyarakat relijius hanya bisa terbentuk jika hanya satu warna, bukan warna-warni.

 

Berdasar semuanya itu, agaknya Adhyaksa Dault akan menghadapi dilema politik; ia terjepit di antara pendukung setianya serta para penolak dari kalangan moderat.

Oleh sebab itu, Adhyaksa perlu kerja keras untuk menjelaskan janji, misi, visi politiknya sehingga bisa diterima oleh semua kalangan.

Jadi, menurut saya, Adhyaks Dault masih mencari bentuk dan jubah politik yang tepat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun