Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haul Gus Dur, Tanpa Kyai Berjubah dan Bersorban

27 Desember 2015   15:58 Diperbarui: 28 Desember 2015   10:46 3138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kang Amin, pemiliki dan pedagang warung mie, di seberang jalan masuk kediaman Gus Dur, “Gus Dur, mungkin tak kenal siapa saya, tapi saya ikuti apa yang ia ucapakan ketika di Mesjid, Istana, atau di rumahnya; Gus Dur menjdikan saya melayani pembeli dengan tenpa mandang siapa dia atau pun agamanya. Semua orang saya hargai sebagai ciptaan Allah.

Sobari, anggota Banser yang menjaga arus lalu lintas menuju kediaman Gus Dur. Ia dengan ramah memandu arah, bahkan menolak pemberian uang tip. Menurutnya,  “Gus Dur telah memperlihatkan diri sebagai bapak atau pemimpin untuk semua orang, bukan hanya untuk NU atau pun umat Islam.”

Agus, pedagang asal Comal, yang menggelar dagangan di sekitar area Haul, menyatakan bahwa dirinya menjadi nyadar bahwa sebagai umat beragama, harus mempunyai penilaian yang sama dan sejajar kepada mereka  yang tak seagama. Demikian juga dengan Mba Partumi, perempuan setengah baya, pedagang minimuan dari Solo, menyatakan bahwa Gus Dur adalah orang Jawa dan Muslim, yang dilahirkan untuk  Indonesia dan semua umat beragama. Ia berteman dengan banyak orang.

Ternyata Gus Dur adalah sosok yang tak terlupakan; ia ada dan tetap dalam semua hati yang bersentuhan langsung dan tidak dengan dirinya.

Luar biasa.

Ya. Saya suka dengan pendapat Mba Partumi, “Gus Dur adalah orang Jawa dan Muslim, yang dilahirkan untuk  Indonesia dan semua umat beragama.” Benar, ia dilahirkan sebagai orang Jawa dan umat Islam, namun hidup serta kehidupannya bukan terbatas pada Jawa dan Islam, tapi untuk semua umat beragama di Indonesia.  

Bagaimana dengan anda!? Tentu, masing-masing mempunyai pengalaman langsung maupun tidak dengan Gus Dur.

 

 

OPA JAPPY | LENTENG AGUNG, JAKARTA SELATAN

SEMUA FOTO KOLEKSI PRIBADI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun