Skandal #PapaMintaSaham belum menunjuk kan tanda-tanda berakhir; garis akhir siapa pemenangnya masih jauh.Tokoh-tokoh yang “terlibat” di dalamnya atau nama-namanya disebut pada percakapan, mulai dan sementara berusaha bersihkan diri.
Bahkan ada yang bagai kan pilar orang baik-baik dan berjuang untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan Negara.
Apa pun itu usaha mereka, pemutaran dan transkrip rekaman, telah membuka mata public bahwa selama ini sejumlah orang atas nama pribadi, kelompok, dan bangsa, telah “merampas” uang Negara dengan cara-cara licik serta melanggar norma-norma, bahkan melawan hukum.
Mereka menjadi semakin kaya raya karena hasil kekayaan alam Nusantara.Ya itulah mereka.
Di hadapan publik, tampilan diri sejumlah orang tersebut, adalah para pebisnis sukses, konglomerat, kaya raya, dan dalam komunitas jet set.
Mereka, sering disebut, adalah kalangang atas yang karena usahanya mencapai sukses dalam banyak hal. Karena itu, mereka layak sebagai orang-orang yang menjadi tujuan jika “butuh dana” atau kekurangan uang.
Dan, ketika itu terjadi, saat yang membutuhkan dana datang kepada mereka, maka orang-orang kaya tersebut dengan wajah wibawa penuh persahabatan, sebagai dermawan, baik hati, suka menolong, penuh perhatian, dengan mudah member sesuai kebutuhan.
Si penerima pun, tersenyum lebar, dengan wajah senang, berhasil, sambil berpikir, “Nantiku dating lagi; ia memang orang baik dan murah hati; ia memang pejabat yang suka menolong, dan seterusnya.”
Itulah yang sementara terjadi di/dalam hidup dan kehidupan kekinian; public memandang sejumlah besar orang-orang sukses dengan ukuran benda-benda yang ada padanya. Itulah yang disebut reifikasi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!