Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyimak Komentar Serta Tulisan Para 'Dokter' dan Dokter di Medsos

1 Desember 2013   09:10 Diperbarui: 28 Maret 2022   08:18 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Notes:

Dokter yang dimaksud adalah mereka yang sudah lama di Kompasiana, dikenal sebagai dokter atau berprofesi sebagai dokter; mengetahui mereka sebagai dokter terlihat atau didapat tulisan, artikel, komentar, maupun info profile. Bahkan ada yang sudah menerbitkan buku. Sikap mereka di DUMAY (dunia maya) dan DUNYA (dunia nyata) hampir tak ada beda, bersahabat, socialable, dan .... dan .... (takut nambah, nanti dokter Posma dan dokter Rihi Here Wila cs  jadi ge er hehehehehhehehhee ... )

'Dokter' yang (ku)maksud adalah mereka yang tidak seperti di atas; ada yang sudah lama di Kompasiana (tidak aktif menulis), namun baru muncul setelah ramainya case dr Ayu cs. Dari info profie, url di Kompasiana ada yang menambah huruf dr ... (mungkin ingin menunjukan diri sebagai dokter). Mereka lebih aktif komentar di mana-mana, terutama di bawah artkiel yang membahas tentang kasus dokter Ayu cs.

Atau, mungkin saja mereka bukan dokter, namun muncul di Kompasiana untuk memperkeruh suasana, provokasi dan berkomentar provokatif, dan seterusnya [heheeheheh]. Ada dokter yang di Kompasiana, melalui inboks, mempertanyakan apakah memang benar mereka dokter!?

=====

Pertama; mereka yang sebut atau kategorikan sebagai dokter. Biasanya lebih banyak memunculkan artikel di kanal kesehatan (tak perlu sebut nama, karena anda, saya tahu nama-nama mereka dan tak sedikit yang telah saling kopdar). Tulisan-tulisan mereka memang mencerahkan; komentar di bawah tulisan artikel yang pun, sejuk, informatif, dan menyenangkan.

[Ini tidak melebih-lebihkan, namun real dan fakta. Ketika tulsan-tulisan mereka di share ke Medsos, terutama FB, tanggapan publik menarkik, bahkan ada tulisan yang jumlah hit dan like mencapai ribuan]

Kedua; mereka yang (ku)sebut 'Dokter' untuk membedakan dengan yang pertama. Untuk yang ini, memang luar biasa dalam/ketika berkomentar, sehingga nyaris tak bisa bedakan apakah mereka ini memang dokter atau cyberbullist, para preman dunia maya. Sorry....

Coba perhatikan:

Billy Wijaya 26 November 2013 19:16:01 sudahlah buat rekan-rekan sejawat, jangan peduliin omongan makhluk2 bodoh itu..cape2 buang tenaga.. emang makhluk2 bodoh itu cuma nyari celah aja kerjaannya buat jatuhin dokter.  mereka g tau gimana perjuangan dokter, mereka cuma cari kelemahan aja. saya pribadi ga akan pernah mau untuk menolong makhluk2 bodoh itu beserta keluarganya walaupun dalam keadaan darurat .lebih baik saya menyarankan makhluk2 bodoh itu beserta keluarganya pergi berobat ke dukun yang menurut mereka pasti lebih baik dari dokter kan? dan untuk kalian makhluk2 bodoh berhenti mendoktrin masyarakat untuk membenci dan menilai buruk kami!

Komentar ini mendapat tanggapan serius dari Kediri, Dokter Rihi Here Wila 28 November 2013 22:12:38, Yakinkah Opa bahwa Billy Wijaya memang benar seorang dokter? Dokter selama pendidikannya belajar etika dan sopan santun; dalam mengambil riwayat pasien pun selalu memanggil pasien dengan kata bapak atau ibu. Jadi saya pribadi agak meragukan apakah yang bersangkutan benar seorang dokter. So, stay happy aja Opa…

Kedua dokter ini berkomentar di bawah tulisan [Coba Publish Melalui Ponsel] Publik Menanggapi Negatif Terhadap Demo Dokter. Aneh, tulisannya tentang apa, para dokter di atas, asal nyambar.

Yusticia Arif, 28 November 2013 10:35:41: kemarin malah ada seorang teman yg berprofesi dokter, dan dg arogan berkata : kalo besok ada yg sakit, jgn ke dokter ya, ke lawyer saja, biar dikasih KUHP…  itu beneran kata teman saya yg seorag dokter di RS Pemerintah di Solo…

Ada lagi komentar seperti ini:

Joko Suwarno: Apa bedanya dengan sopir taxi jadinya

Mohammad Teguh 27 November 2013 11:24:58; mau tau bedanya? strata sosial, title. kalau anda tidak suka dokter, sebaiknya anda ataupun keluarga anda tidak perlu mncari dokter bila sakit. itu munafik namanya. maap bila ada kata-kata yang kurang berkenan. terimakasih

Ada tanggapan

Opa Jappy: Mas Teguh ….  Strata sosial dan title1? itu kelebihannya dokter!? Banyak orang yang lebih kaya, lebih bergelar dari dokter, namun tak seperti itu.  sebagai profesi, dokter tak lebih dari profesi-profesi lanya. Jadi, jangan sombong dengan gelar; jangan angkuh bahwa ketika jadi dokter, maka strata sosial anda menjadi lebih dari orang lain, sehingga menghina yang lain

Dokter Rihi Here Wila,  27 November 2013 17:12:46; Betul opa Jappy, tidak perlu sombong dengan gelar apalagi strata sosial. Kita sesama manusia yang semestinya saling menghormati dan mengasihi apa pun gelarnya dan status sosial-ekonomi. Tanpa gelar pun kalau orang itu membuat manfaat untuk kemanusiaan, maka itulah hakiki hidup ini.

Dan masih banyak lagi, yang haya sebar spam kemana-mana; belum lagi komentar mereka di FB Fans Page, tak sedikit komentar asal jadi bagaikan pasukan penyerang yang main hantam sana-sini. Karuan saja, jutru mendapat serangan balik dengan penuh ejekan dan cacian.

Oleh sebab itu, para 'dokter' di Kompasiana, belajarlah dari mereka, para dokter, yang telah ada sebelum anda di Kompasiana; mereka begitu diterima, bersahabat, dan menjadi informan cara hidup sehat kepada masyarakat, dan lain sebagainya melalui Kompasiana atau pun medsos lainnya.

Wahai para 'dokter' jika anda hanya masih seperti itu, maka saya kuatir, kalian akan merusakan sikap kami/saya terhadap dokter seperti anda. 

Lihat khan, tak sedikit komentar anda yang besifat cacian, merendahkan orang lain, mebodoh-bodohi orang lain (di bawah tulisan saya) yang saya hapus. Itu bukan karena saya tak sukan perbedaan, namun menurut saya, komentar seperti tak layak ada dan muncul di lapak, apalagi dari orang yang menyebut diri dokter.

Terpulang ke/pada para dokter, apa yang kalian mau katakan tentang para 'dokter' tersebut.

Salam (tidak) mencerahkan

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini


Artikel Terkait: Kami Bukan Makhluk Bodoh

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun