Kedua dokter ini berkomentar di bawah tulisan [Coba Publish Melalui Ponsel] Publik Menanggapi Negatif Terhadap Demo Dokter. Aneh, tulisannya tentang apa, para dokter di atas, asal nyambar.
Yusticia Arif, 28 November 2013 10:35:41: kemarin malah ada seorang teman yg berprofesi dokter, dan dg arogan berkata : kalo besok ada yg sakit, jgn ke dokter ya, ke lawyer saja, biar dikasih KUHP… itu beneran kata teman saya yg seorag dokter di RS Pemerintah di Solo…
Ada lagi komentar seperti ini:
Joko Suwarno: Apa bedanya dengan sopir taxi jadinya
Mohammad Teguh 27 November 2013 11:24:58; mau tau bedanya? strata sosial, title. kalau anda tidak suka dokter, sebaiknya anda ataupun keluarga anda tidak perlu mncari dokter bila sakit. itu munafik namanya. maap bila ada kata-kata yang kurang berkenan. terimakasih
Ada tanggapan
Opa Jappy: Mas Teguh …. Strata sosial dan title1? itu kelebihannya dokter!? Banyak orang yang lebih kaya, lebih bergelar dari dokter, namun tak seperti itu. sebagai profesi, dokter tak lebih dari profesi-profesi lanya. Jadi, jangan sombong dengan gelar; jangan angkuh bahwa ketika jadi dokter, maka strata sosial anda menjadi lebih dari orang lain, sehingga menghina yang lain
Dokter Rihi Here Wila, 27 November 2013 17:12:46; Betul opa Jappy, tidak perlu sombong dengan gelar apalagi strata sosial. Kita sesama manusia yang semestinya saling menghormati dan mengasihi apa pun gelarnya dan status sosial-ekonomi. Tanpa gelar pun kalau orang itu membuat manfaat untuk kemanusiaan, maka itulah hakiki hidup ini.
Dan masih banyak lagi, yang haya sebar spam kemana-mana; belum lagi komentar mereka di FB Fans Page, tak sedikit komentar asal jadi bagaikan pasukan penyerang yang main hantam sana-sini. Karuan saja, jutru mendapat serangan balik dengan penuh ejekan dan cacian.
Oleh sebab itu, para 'dokter' di Kompasiana, belajarlah dari mereka, para dokter, yang telah ada sebelum anda di Kompasiana; mereka begitu diterima, bersahabat, dan menjadi informan cara hidup sehat kepada masyarakat, dan lain sebagainya melalui Kompasiana atau pun medsos lainnya.
Wahai para 'dokter' jika anda hanya masih seperti itu, maka saya kuatir, kalian akan merusakan sikap kami/saya terhadap dokter seperti anda.Â