kompas.com Sebutan dan nama "Jokowi" mendunia, gara-gara Si Perancis  susah nyebut
Hanya gara-gara nama dan ucapan Joko Widodo sulit terucap oleh Bernard, pembeli meubel dari Perancis, sehingga ia "nekad" mengganti nama orang. Bayangkan saja, jika Joko Widodo, dalam aksen Perancis, akan terdengar, "Jokouw Wiw-dow-dou"  Atau, coba bandingkan J ( ji ) O ( o )  K ( ka ) O ( o )  W ( duble ve ) I ( i ) D ( de ) O ( o )  D ( de ) O ( o )  dan jika dieja maka kira-kira seperti ini 'JeOuh 'KaOuh - Wiydouwdouw; mudah-mudahan tak salah, monggo yang jago bahasa Perancis perbaiki.
Yah, daripada susah nyebut, maka Bernard pun ganti nama Joko Widodo, Si Pemilik Toko Meubel dengan "Jokou-wiyi," walau masih terdengar lucu jika diucap oleh Perancis tulen, tak apalah; Jokouwyi kemudian dijawani menjadi Jokowi.
Mungkin hal-hal di atas yang terjadi pada 21 tahun yang lalu, ketika, menurut istri Presiden RI, Iriana, "... buyer pertama mebel kami, namanya Bernard. Dia yang kasih nama Jokowi."  Bernard, entah nama panjangnya siapa, mitra usaha Jokowi sejak 1998; ia mengimpor mebel dari Solo. Menurut Bernard,
"Memberi nama Jokowi untuk Joko Widodo: nama Joko terlalu banyak di Indonesia. Diberi nama Jokowi agar tidak tertukar dengan Joko-Joko lainnya. Jokowi untuk Joko Widodo. Jokowi, bagi orang seperti saya terlalu sulit mengucapkannya. Jadi saya singkat saja, Jokowi, itu bagus, sederhana."
Bernard mengakui bahwa, ia  telah mengenal Jokowi selama 21 tahun. Perkenalan itu berawal dari bisnis meubel Jokowi; salah satu pembeli setia produk kayu Jokowi dan menjualnya kembali ke negara asalnya, Perancis. Menurut Bernard, setelah menjadi presiden, Jokowi tidak ada yang berubah dari sosok Jokowi. Dia mengatakan, Jokowi yang sekarang tetap sama dengan Jokowi yang sudah dia kenal sejak dua dekade lalu. Bernard pun mengakui bahwa,
"Jokowi tetap sederhana dan melakukan sesuatu sesuai perasaannya. Bagi saya dia bukan politisi, dia pemimpin yang terbentuk secara alamiah. Sederhana, cerdas, dan pemikiran dia jauh ke depan. Jokowi very simple. He is doing everything with his heart. For me his not a politician. He is a natural leader. He is very simple, smart, and he see things advance."
Bernard dan Jokowi sudah seperti saudara, berkunjung ke Jakarta sehari menjelang Jokowi dilantik menjadi Presiden. Tentang sahabatnya yang kini menjadi Presiden, Bernard yakin bahwa Jokowi akan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dalam pergaulan sosial, dan akademis, dengan orang-orang (asal) Perancis, berdasarkan pengalaman, kadang cukup "membuat kesal;" penyebabnya, orang-orang sono itu, cuma mau berbahasa Perancis, dan enggan berbahasa Inggris, kecuali jika "tak terpaksa." Di samping itu, mereka dengan mudah akan menyebut, "Saya tak percaya pada anda," tak peduli dengan siapa yang mereka ajak bicara. Ngobrol dengan orang lain pun, jika ia tak bisa bahasa Perancis atau sama sekali tak tahu apa serta di mana Perancis, maka dianggap belum berbahasa yang baik dan smart, bagi mereka bahasa Perancis adalah yang terbaik, jet set, dan sejenis dengan itu.
Nah, jika Si Perancis temannya Jokowi-Iriana, ketika masih menjadi penguasa meubel, membangun persahabatan dengan mereka sejak 20-an tahun yang lalu, tentu ada yang lebih pada diri Jokowi-Iriana. Kelebihan itulah, yang ia ungkap di atas.
kompas.com