Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kasus Muhammad Arsyad Mengungkapkan Penikmat Pornografi di Indonesia

2 November 2014   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:52 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

National Security Agency AS berencana untuk membongkar kebiasaan konsumsi pornografi kaum radikal di internet. NSA menyadap perilaku internet para propaganda kaum radikal dengan bukti-bukti perbuatan kemunafikan.

NSA melakukan hal tersebut berdasar hasil penelitian SIGINT (sinyal intelijen) yang menunjukkan bahwa kaum radikal (yang memegang kekuasaan atau mereka yang sebagai pemimpin dan pengambilan keptusan) mempunyai perilaku pribadi dan sosial tidak tidak konsisten. Mereka, para pemimpin kaum radikal  tersebut, mempunyai kebiasaan melihat materi seksual yang eksplisit secara online atau menggunakan bahasa persuasif seksual eksplisit ketika berkomunikasi dengan gadis-gadis muda yang belum berpengalaman.

Apakah para pembela MA, penikmat pronografi di Nusantara, termasuk mereka yang dimaksud huffingtonpost.com!? Entahlah.

Namun, dari hasil yang didapat, ketika menelusuri arsip Dumay, melalui beberapa search machine, maka tak berlebihan, jika saya katakan bahwa para pembela MA adalh mereka juga yang penikmat pornografi, dan sekaligus datang kalangan radikal; atau yang bersimpati dengan kaum radikal.

Selain itu, "trend pembelaan terhadap MA," juga mencerminkan bahwa ada sangat banyak orang yang melihat pornografi adalah sesuatu yang biasa, wajar, dan normal; dan arti biarkanlah tetap ada, karena suatu kebutuhan. Mungkin anda berpikir, itu berlebihan; namun "fakta" seperti itu. Banyak orang tidak lagi memandang pada apa dan siapa yang melakukan dan yang menjadi korban; yang penting membela, membela, dan membela.

Saya melihat #SaveMuhammadArsyad, sebagai upaya pembelaan publik terhadap MA, tanpa melihat isi atau konten perbatannya; dan dampak sosial dari kelakuan MA. Mereka, #SaveMuhammadArsyad, hanya sekedar upaya populeritas, dan perlawanan terhadap hukum serta membully Presiden Joko Widodo. Suatu tindakan yang justru memalukan; membela dan membenarkan yang salah; dan mencela yang menjadi korban.

Pembelaan seperti itu, akan berujung pada pembiaran; sehingga pada waktu lain, akan muncul lagi manusia-manusia sejenis MA. Dan, akan mendapat pembelaan. Pembelaan yang dilakukan oleh para penikmat pornografi.

Salam
dari
Bukan pembela Muhammad Arsyad
dan juga bukan berpihak pada Megawati dan Presiden Joko Widodo

Opa Jappy  - Jawa Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun