Maka Agung Laksono pun tampil untuk "menyelamatkan wajah kusam Golkar" dan "merenungi kekalahan Golkar" serta "mengobati sakit dan penyesalan Golkar akibat tersingkir dari pusat kekuasaan." Â Gerakannya untuk memperbaiki Golkar dari dalam, ternyata tak mulus. Â Sehingga ada Munas Golkar di Bali dan Munas Golkar di Ancol.
Lihat saja, gebrakan hasil Munas Ancol, mereka mendukung Jokowi-JK termasuk berbagai kebijakan yang diambil mereka. Suatu langkah "perdamaian dan cari muka" yang cukup terang benderang. Atau, mungkin saja suatu cara permainan politik manis, yang terulang, dari Agung Laksono, dalam rangka mengambil hati Jusuf Kalla, yang sesepuh Golkar. Cara Agung Laksono oleh berbagai kalangan disebut sebagai upaya cari kesempatan, sehingga ketika ada "sela dan tempat kosong" di pemerintah Jokowi-JK maka itu akan diisi oleh Agung Laksono atau sohib-sohibnya.
Nah ....
Sekarang diriku mau duduk manis, sambil melihat manuver manis dari Agung Laksono; Â apa yang akan ia raih atau malah sama sekali raib dari kancah politik.
Opa Jappy - Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H