Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar Tandingan dan Ambisi, Obsesi, Serta Penyesalan Agung Laksono

11 Desember 2014   01:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_381813" align="aligncenter" width="200" caption="ouropibion.info"][/caption]

Agung Laksono, Semarang 23 Maret  1949, Dokter Medis lulusan Universitas Kristen Indonesia, kini menjadi sosok utama di balik "Golkar Tandingan." Namanya mulai dikenal publik ketika menjadi Ketua Umum DPP AMPI (1983-1988), kemudian berkiprah di Golkar.

Gerak dan gerakan manis berpolitiknya, menjadikan Agung Laksono cukup lama ada di Parlemen dan Pemerintah; lihat saja karier Agung Laksono

Di Parlemen


  • Sekertaris FKP MPR-RI (1993-1997)
  • Wakil Ketua FKP MPR-RI (1997-1998).
  • Anggota DPR/MPR-RI tiga periode (1997-1998 dan 1987-1997).
  • Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sulawesi Tenggara (1999 – 2004).
  • Ketua DPR-RI (2004-2009).


Di Pemerintah


  • Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998)
  • Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999).
  • Menteri Koordinator Koordinator bidang Kesejateraan Rakyat (2009-2014).

Lebih dari 20 tahun Agung Laksono di Parlemen, dan menduduki kursi Kementerian, sehingga bisa dikatakan Agung Laksono merupakan politisi Golkar yang "tetap dipakai" oleh Presiden setelah reformasi. Bayangkan, berhenti sebagai menteri, Agung menjadi Ketua DPR; setelah dari DPR, ia menjadi Menteri Koordinator.

Karier politik Agung Laksono di pemerintah terhenti, setelah Golkar tidak sebagai pendukung dan pengusung Jokowi-JK. Golkar lebih memilih Probowo-Hatta dengan perhitungan bahwa akan ada kader Golkar di pemerintahan Prabowo-Hatta. Namun, Prabowo-Hatta gagal mengapai istana, Golkar pun tak mendapat tempat di Kabinet, serta Agung  pun terlupakan. Pupus sudah ambisi dan obsesi Agung Laksono sebagai sosok yang memecahkan rekor Harmoko (jika tak salah, 20 tahun menjadi menteri) di Kabinet.

Bagi Agung Laksono Cs, kegagalan Golkar tersebut, karena politik salah langkah yang dilakukan oleh ARB dan kawan-kawan. (Info terbatas menyatakan bahwa, pada waktu dukung-mendukung Capres, para elite Golkar sebetulnya lebih suka Golkar mendukung Jokowi-JK, karena ada faktor Jusuf Kalla. Karena mereka melihat peluang Jokowi-JK lebih besar daripada Prabowo-Hatta. Namun, kelompok ARB lebih menyukai Prabowo-Hatta). Kekalahan Prabowo-Hatta yang dilanjutkan dengan tersingkirnya (Sekber)Golkar dari pemerintah setelah puluhan tahun (ada di pemerintah yang berkuasa) juga merupakan pukulan tersendiri bagi elite dan kader Golkar.

Bagi mereka, elite dan kader Golkar, (Sekber)Golkar adalah salah satu pemasang batu-batu dan tiang-tiang (utama) pembangunan di Nusantara sejak era Orde Baru di bawah komando Pak Harto. Kini, Golkar tersingkir dari pemerintahan karena kesalahan pilihan politik atau akibat salah urus. Ambisi dan obsesi Golkar  sebagai Partai yang selalu ada dipemerintah kini telah lenyap.

Dengan alasan itulah, maka "Golkar harus dirombak,"  agar kembali ke "roh mula-mula"  yaitu salah satu Parpol Pendukung Pemerintah, caranya adalah  singkirkan ARB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun