Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel,
Penyerangan itu, merupakan perbuatan yang menentang ajaran Islam.‎ Jika dalam Islam‎ sendiri menentang kekerasan tapi malah dilakukan, sama saja dengan menentang Islam itu sendiri. Perbuatan keji yang dilakukan oleh Cherif dan Said Kouachi sebagai tindakan teroris yang buruk. Selain menyinggung Islam, perbuatan tersebut juga sudah menyinggung hal-hal lain.
Tentu itu merupakan serangan teroris yang sangat buruk. Ini bukan cuma terkait dengan pembunuhan jurnalis tapi sudah merembet ke hal-hal lainnya. Serangan ini sama saja menentang demokrasi dan menentang kebebasan media. Ini menjadi musuh besar dari demokrasi dan merupakan penentangan terhadap Islam sendiri. [antara/detik/tempo/kompas.com/liptuan6]
Presiden Prancis, Francois Hollande, meminta masyarakat Prancis bersatu dan tidak takut dengan teror yang disebar sekelompok orang.Serangan tersebut tak ada kaitannya dengan agama Islam. Orang-orang bersenjata itu tak ada kaitannya dengan keimanan muslim (islam)"
======
Bagaimana dengan orang-orang di Indonesia!? Seperti biasa, di Negeri Tercinta ini, "jika sesuatu terjadi luar sana, maka akan muncul "debat permusuhan yang saling mencaci;" karena ada yang membela para penyerang, dan taj sedikit yang mencaci mereka.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI KH Muhyiddin Junaidi,
Mungkin saja ada pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan para nabi, walaupun itu mengatasnamakan kebebasan, namun kita ada batasan-batasan. Kalau berkaitan dengan nabi itu sakral, jangan mempermainkan orang-orang suci.
Meski hal ini terkait dengan pelecehan Nabi Muhammad bukan berarti sekelompok orang yang menyerang Majalah Charlie Hebdo adalah kelompok dari kaum Muslim. Sebab dalam ajaran agama Islam tidak dibenarkan untuk melakukan tindak kekerasan kepada siapapun.
Ada pihak-pihak tertentu yang ingin menyudutkan kaum Muslim dengan kasus ini. Sebab saat ini sudah ada gerakan-gerakan yang memanfaatkan isu kekerasan untuk mendiskriminasi agama Islam.
Masyarakat internasional juga bersikap adil, ada juga gerakan antiimigrasi antimuslim, seperti di Bulgaria, Jerman dan lain-lain. Sehingga jangan dengan ini mengambil kesimpulkan ini watak umat Islam.
Itulah kelebihan orang Indonesia; lebih suka membela mereka yang sekiranya ada hubungunagn psikolois dan idiologi; sementara itu, walau ada korban dan genangang darah, naum karena ia "bukan dari pihak kita," tetap saja dan disalahkan.