Mohon tunggu...
Ovie
Ovie Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Wiraswasta

Datar. Stabil.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata yang Berdansa

3 Juli 2017   17:50 Diperbarui: 3 Juli 2017   17:55 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dancing eyes

~

Mata itu tak beranjak dari kitab yang dibaca

Bagaimana pun kucoba curi perhatian

Sandi cinta terabaikan bersama gerak angin

Hingga rindu sewindu berlalu

Sungguh aku mendamba indah jeli surgawi

~~

Keelokan dunia lain pada ruang kristal retina

Yang justru pada isi kelopak mata mawar jelita

Penangkal katastropik raga duniawi

Jelma godaan untuk mengikuti semua artimu

Impian 'kan memerangkap bayang dalam sangkar kaca

~~~

Murka kecemburuan hanya semakin menutup kuncupnya

Mengunci mati hasrat kecup

Adakah ia jiwa yang akan selalu sadar akan rasaku

Waktu akan menguji

Dan aku adalah seorang pengarung waktu terbaik di jamanku

~~~~

Wahai mata yang menari-nari

Seiring orkestra asa simfoni asmara

Menghirup napas sedalam telaga

Demi kirana semalam suntuk

Sinambungkan berdansa tanpa air mata

~

Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun