Dancing eyes
~
Mata itu tak beranjak dari kitab yang dibaca
Bagaimana pun kucoba curi perhatian
Sandi cinta terabaikan bersama gerak angin
Hingga rindu sewindu berlalu
Sungguh aku mendamba indah jeli surgawi
~~
Keelokan dunia lain pada ruang kristal retina
Yang justru pada isi kelopak mata mawar jelita
Penangkal katastropik raga duniawi
Jelma godaan untuk mengikuti semua artimu
Impian 'kan memerangkap bayang dalam sangkar kaca
~~~
Murka kecemburuan hanya semakin menutup kuncupnya
Mengunci mati hasrat kecup
Adakah ia jiwa yang akan selalu sadar akan rasaku
Waktu akan menguji
Dan aku adalah seorang pengarung waktu terbaik di jamanku
~~~~
Wahai mata yang menari-nari
Seiring orkestra asa simfoni asmara
Menghirup napas sedalam telaga
Demi kirana semalam suntuk
Sinambungkan berdansa tanpa air mata
~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H