Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Pajak International - Pemeriksaan Pajak (Universitas Mercu Buana, Maksi 2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 14 - Pajak International - Rerangka Pemikiran Roscoe Pound (1870-1964) dan Tibor Machan (1939-2016) pada Tax Haven Country - Prof Apollo

2 Juli 2024   19:47 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa ? : Perspektif Machan terhadap Tax Haven

Dari sudut pandang libertarian yang diusung oleh Tibor Machan, tax haven adalah manifestasi konkret dari kebebasan individu untuk mengelola kekayaan mereka tanpa campur tangan negara yang berlebihan. Machan akan memandang tax haven sebagai alat yang sah dan diperlukan untuk melindungi hak properti individu dari ekses pajak yang sering kali dianggap tidak adil dan represif. Dalam pandangan Machan, setiap individu memiliki hak yang tak terpisahkan atas hasil kerja keras mereka, dan hak ini mencakup kebebasan untuk menentukan bagaimana dan di mana kekayaan mereka akan dikelola dan dilindungi.

Machan akan berargumen bahwa tax haven memberikan alternatif yang penting bagi individu dan perusahaan yang merasa dibebani oleh sistem perpajakan yang tinggi dan birokrasi yang rumit di negara asal mereka. Menurutnya, tax haven menawarkan lingkungan yang lebih ramah terhadap bisnis dan investasi, dengan regulasi yang lebih sederhana dan beban pajak yang minimal. Ini memungkinkan pelaku ekonomi untuk beroperasi dengan efisiensi yang lebih tinggi dan mengalokasikan sumber daya mereka dengan cara yang lebih produktif. Bagi Machan, ini adalah contoh nyata dari bagaimana kebebasan ekonomi dapat mendukung inovasi, pertumbuhan, dan kemakmuran.

Mengapa? : Kebebasan dan Hak Kepemilikan

Tibor Machan, dalam kerangka libertarianismenya, akan berargumen dengan tegas bahwa keberadaan tax haven adalah elemen krusial untuk melindungi kebebasan ekonomi dan hak kepemilikan individu dari intervensi negara yang berlebihan. Menurut Machan, tax haven menyediakan ruang bagi individu dan perusahaan untuk beroperasi di luar jangkauan kebijakan pajak yang ia pandang sebagai bentuk pemaksaan atau coercion yang merugikan kebebasan individu. Pajak yang tinggi, dalam pandangan Machan, bukan hanya beban finansial tetapi juga serangan langsung terhadap hak fundamental individu untuk memiliki dan mengelola kekayaan mereka sendiri.

Machan akan menekankan bahwa pajak yang tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi insentif bagi individu dan perusahaan untuk bekerja, berinvestasi, dan berinovasi. Dia percaya bahwa ketika negara memberlakukan tarif pajak yang berlebihan, itu sama saja dengan merampas sebagian dari hasil jerih payah individu tanpa persetujuan mereka. Ini, menurut Machan, bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kebebasan dan hak kepemilikan yang seharusnya dilindungi dalam setiap masyarakat yang adil. Dalam konteks ini, tax haven berfungsi sebagai benteng perlindungan, memungkinkan pelaku ekonomi untuk mempertahankan lebih banyak dari kekayaan yang mereka ciptakan dan menggunakannya sesuai dengan pilihan mereka sendiri.

Lebih jauh lagi, Machan akan berargumen bahwa tax haven adalah contoh nyata dari pasar bebas yang berfungsi optimal, di mana individu dan perusahaan memiliki kebebasan untuk memilih yurisdiksi yang menawarkan kondisi terbaik bagi operasi bisnis mereka. Ini tidak hanya mendorong persaingan sehat di antara negara-negara untuk menawarkan lingkungan yang lebih ramah terhadap bisnis, tetapi juga mengarah pada efisiensi ekonomi yang lebih tinggi secara keseluruhan. Dengan adanya tax haven, negara-negara dipaksa untuk mempertimbangkan ulang kebijakan pajak mereka agar tidak kehilangan basis pajak yang signifikan, yang pada gilirannya dapat mendorong reformasi perpajakan yang lebih adil dan efektif di seluruh dunia.

Bagaimana? : Mendorong Kebijakan yang Menghormati Kebebasan

Dalam perspektif libertarian yang diusung oleh Tibor Machan, reformasi pajak yang mengurangi beban pajak dan menghormati kebebasan ekonomi individu merupakan langkah krusial untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih adil dan produktif. Machan akan berargumen bahwa negara perlu merancang kebijakan perpajakan yang tidak hanya menurunkan tarif pajak, tetapi juga menghilangkan insentif bagi individu dan perusahaan untuk menghindari pajak melalui penggunaan tax haven. Dia percaya bahwa ketika beban pajak berkurang dan sistem perpajakan lebih sederhana serta transparan, individu dan perusahaan akan lebih cenderung untuk patuh tanpa perlu mencari cara-cara untuk menyembunyikan kekayaan mereka di yurisdiksi dengan pajak rendah.

Machan akan menekankan bahwa reformasi semacam ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip dasar kebebasan dan hak kepemilikan. Dalam pandangannya, kebijakan yang menghormati kebebasan ekonomi individu akan mendorong lebih banyak partisipasi dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan investasi, dan merangsang inovasi. Dengan kata lain, ketika individu merasa bahwa hasil kerja keras mereka tidak akan dirampas oleh pajak yang berlebihan, mereka akan lebih termotivasi untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kasus Pertimbangan Arite

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun