Entah apa rasanya menjalani Ramadan dengan kehilangan dua orang tua hanya dalam dua minggu sebelum puasa. Kehilangan suara anak dan suami yang terhantam virus. Umur manusia memang takdir Allah SWT. Hanya orang yang bertakwa yang mampu menerima ketentuan-Nya.
Tentu pandemi bukan baru kali ini saja terjadi. Dikutip dari Suara Muhammadiyah, setidaknya ada tiga wabah besar dalam sejarah Islam:
Terjadi pada 627-628 M yang terjadi di Kota Ctesiphon (sekarang Irak). Momen yang memunculkan banyaknya riwayat-hadits tentang wabah Nabi Muhammad selepas hijrah ke Madinah pada 622 M.
Berlangsung pada zaman kekhalifahan Umar bin Khatab, sekitar 17-18 Hijriah. Sebanyak 25.000 pasukan muslim yang sedang berperang dengan Bizantium tewas karena wabah ini. Penyebabnya kutu yang terinfeksi bakteri dan terbawa serangga.
Menghadapi kenyataan berat ini, Umar berucap, "Kita berpindah dari satu takdir Allah ke takdir Allah yang lain".
- Wabah black deathÂ
Tercatat lebih dari 200 juta orang tewas karena wabah yang berlangsung pada abad ke-14 Masehi. Menghantam Eropa, Asia, dan Afrika dengan tanda awal meludah darah, demam tinggi, dan mual sampai meninggal. Masjid terpaksa ditutup dan salat Jumat ditiadakan.
Dari tragedi ini, sebagai muslim kita perlu merespons wabah penyakit dengan paradigma:
1. Wabah adalah keberkahan dan kesyahidan dari Allah, serta hukuman bagi orang yang ingkar (kafir)