Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Menulis apa yang saya suka, siapa tahu kamu juga suka. Twitter: @oomrahman.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bernafas Bebas

16 April 2021   22:38 Diperbarui: 16 April 2021   22:40 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi muslim tersenyum. Foto: Freepik.

Entah apa rasanya menjalani Ramadan dengan kehilangan dua orang tua hanya dalam dua minggu sebelum puasa. Kehilangan suara anak dan suami yang terhantam virus. Umur manusia memang takdir Allah SWT. Hanya orang yang bertakwa yang mampu menerima ketentuan-Nya.

Tentu pandemi bukan baru kali ini saja terjadi. Dikutip dari Suara Muhammadiyah, setidaknya ada tiga wabah besar dalam sejarah Islam:

- Wabah shirawih

Terjadi pada 627-628 M yang terjadi di Kota Ctesiphon (sekarang Irak). Momen yang memunculkan banyaknya riwayat-hadits tentang wabah Nabi Muhammad selepas hijrah ke Madinah pada 622 M.

- Wabah amwas

Berlangsung pada zaman kekhalifahan Umar bin Khatab, sekitar 17-18 Hijriah. Sebanyak 25.000 pasukan muslim yang sedang berperang dengan Bizantium tewas karena wabah ini. Penyebabnya kutu yang terinfeksi bakteri dan terbawa serangga.

Menghadapi kenyataan berat ini, Umar berucap, "Kita berpindah dari satu takdir Allah ke takdir Allah yang lain".

- Wabah black death 

Tercatat lebih dari 200 juta orang tewas karena wabah yang berlangsung pada abad ke-14 Masehi. Menghantam Eropa, Asia, dan Afrika dengan tanda awal meludah darah, demam tinggi, dan mual sampai meninggal. Masjid terpaksa ditutup dan salat Jumat ditiadakan.

Dari tragedi ini, sebagai muslim kita perlu merespons wabah penyakit dengan paradigma:

1. Wabah adalah keberkahan dan kesyahidan dari Allah, serta hukuman bagi orang yang ingkar (kafir)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun