Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Menulis apa yang saya suka, siapa tahu kamu juga suka. Twitter: @oomrahman.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jazz Pimpinan Conley Dominasi Clippers Tanpa Kawhi

31 Oktober 2019   13:16 Diperbarui: 31 Oktober 2019   14:50 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Utah Jazz catat kemenangan 110-96 atas Los Angeles Clippers dalam lanjutan NBA, Kamis (31/10). Bertanding di kandang, Vivint Smart Home Arena, Salt Lake City, Jazz dominan hampir di sepanjang laga.

Dominasi mereka pada laga ini hadir dari tampilan cemerlang garda poin, Mike Conley. Pemain baru rekrutan dari Memphis Grizzlies tersebut mengotaki segala hal yang penting lewat sumbangan 29 poin. Bukti kegemilangannya mencolok pada kuarter ketiga berkat torehan 18 angka.

Dalam karier Conley, jumlah itu menjadi yang tertinggi kedua soal poin yang dia cetak dalam satu kuarter. Ketika masih berseragam Grizzlies musim lalu, dia sanggup cetak 19 poin dalam satu kuarter melawan Portland Trailblazers. Capaian ini jelas menggembirakan, karena dia sempat kepayahan pada laga awalnya bersama Jazz.

Conley yang selama 12 tahun berkarier di Memphis, memutuskan mencari peruntungan baru di Utah. Dia bergabung dengan Pemain Bertahan Terbaik (Defensive Player of The Year) dua tahun terakhir, Rudy Gobert dan pemain muda potensial, Donovan Mitchell. Ditambah penyerang Kroasia yang juga baru bergabung dari Indiana Pacers, Bogdan Bodganovic, komposisi skuat Jazz teramat solid.

Ekspektasinya, Jazz minimal bisa melampaui capaian kombinasi dua musim terakhir: Meraih 50 atau lebih kemenangan musim reguler dan menyentuh final wilayah barat. Bagi Conley pribadi, sedari musim lalu dia sangat mengidamkan bisa berstatus pemain All-Star. Sekalipun banyak membuat hal fenomenal bersama Grizzlies, tidak sekalipun pemain berusia 32 tahun ini menembus All-Star. Oleh sebab itu, Jazz menjadi destinasi menarik bagi kariernya yang perlahan memasuki senja kala.

Sial, debut buruk di Salt Lake City mesti Conley terima saat jumpa Oklahoma City Thunder pekan lalu. Dia hanya sanggup memasukkan satu dari enam belas kali percobaan memasukkan bola dalam permainan terbuka (field goals). Catatan terburuk dalam kariernya. Beruntung, dua lemparan bebasnya di ujung kuarter keempat menyelamatkan mukanya, sekaligus mengunci kemenangan tim asuhan Quin Snyder, 100-95.

Performa buruk masih belum hilang saat Jazz tunduk 95-86 dari Los Angeles Lakers di laga kedua. Lebih dari 20 kali hilang penguasaan bola Jazz alami, suatu minor yang dapat dialamatkan pada tanggung jawab Conley. Perlahan, Jazz membaik dengan tiga kemenangan beruntun atas Sacramento Kings, Phoenix Suns, dan terbaru atas Clippers. Nama Conley dielu-elukan Jazz Nation sepanjang kuarter ketiga yang sepenuhnya menjadi miliknya.

Clippers Memble
Sebelum saling berjumpa, kedua tim sama-sama meladeni tim yang naik daun, Phoenix Suns. Jazz menang satu angka atas Suns pada dua hari sebelumnya. Sementara Clippers justru kalah mengejutkan dari Phoenix pada hari Minggu lalu. Hasil tersebut seakan bisa menggambarkan kekuatan kedua tim sebelum pertandingan dimulai.

Ternyata memang demikian. Clippers malah tambah lemah karena mengistirahatkan pemain bintangnya, Kawhi Leonard. Praktik yang lazim disebut load management ini memang disengaja. Sebab, musim reguler NBA berlangsung sampai 82 laga dan nyaris mustahil memenangkannya semua. Keuntungan jangka panjang yang paling diincar dari kebijakan ini.

Kawhi yang musim lalu juara bersama Toronto Raptors pun acap kali diistirahatkan. Kemudian, pemain bintang lainnya yang mengambil alih tim, yakni Kyle Lowry. Sayang, pada Clippers saat ini, bintang kedua mereka, Paul George tengah alami cedera yang memaksanya menepi sampai November. Alhasil, pelatih Doc Rivers menurunkan materi pemain yang sama dengan musim lalu.

Clippers pun mudah tertebak. Lou Williams yang secara ganjil memulai laga sebagai starter berulang kali melakukan tembakan di zona perimeter. Pemain Cadangan Terbaik NBA (Sixth-Man of The Year) dua musim terakhir itu mencetak poin tertinggi untuk tim LA, sebanyak 24 angka. Dua koleganya yang biasanya luar biasa gigih, Pat Baverley dan Montrezl Harrell justru tidak tampil bagus untuk mengimbangi Williams.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun