Dengan kewenangan kurator dan likuidator maka Kompeng membagi waris. Anak pertama mendapat bagian 1/4 x Rp 20M = Rp 5 M
Maka orang-orang pun bertepuk tangan!
Anak yang kedua mendapat bagian 1/2 x Rp 20M = Rp 10 M.
Lagi-lagi semua orang bertepuk tangan!
Anak yang ketiga mendapat bagian 1/5 x Rp 20 M = Rp 4 M.
Semua hadirin bergemuruh memuji kelihaian Kompeng. Dengan demikian, seluruh harta peninggalan Lelaki senilai Rp 19 M sudah terbagi secara proporsional kepada semua ahli warisnya dengan satuan miliar yang utuh. Mari kita hitung kembali, jumlah yang dibagi ternyata Rp 5M (anak sulung) + Rp 10M (anak kedua) + Rp 4M (anak bungsu) = Rp 19M.
Lalu bagaimana?
Kembali modal
Akhirnya tersisa Rp 1M Â dari pembagian waris itu. Sesuai dengan komitmen, maka uang Rp 1 M diberikan kembali pada Kompeng yang dinilai sangat bijak tersebut. Jadi, percayalah jika kita memberi dengan ikhlas dan lihai serta memiliki perhitungan cermat guna menjadi bagian dari solusi krisis, ternyata kita TIDAK AKAN KEHILANGAN sesuatu apa pun. Malah dinilai hebat karena bisa memberi manfaat bagi sesama yang sedang dilanda krisis. Seperti dalam kasus ini, walaupun sebenarnya sang Pengusaha itu seakan menyumbang Rp 1 M dan seakan tidak mengharap uangnya kembali, seolah Pengusaha telah ikhlas menjadi bagian dari solusi itu...., sebetulnya ia sudah menghitung secara cermat risikonya. Dan risiko itu nyaris nihil!Â
Seluruh uang Pengusaha akhirnya didapatkannya kembali, sesuai dengan rencananya.
PESAN MORAL: