Mohon tunggu...
Ony Setiawan
Ony Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - manusia biasa yang belajar menterjemahkan rasa menjadi huruf ber spasi

Corporate communication Officer "Bekerja keras lah tetapi harus selalu merasa cukup."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Incurable Disease

13 Desember 2022   16:10 Diperbarui: 13 Desember 2022   16:31 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: artstation.com

"Bukan ibuku," bocah itu menjeda "Tetapi aku."

Kali ini si anak lelaki yang terdiam. "Lantas?"

Hembusan napas pendek bocah itu lepaskan sebelum mulai berbicara, "Jika aku sembuh maka aku tak perlu melihat ibuku menangis setiap kali mendengar kondisiku semakin memburuk. Aku benci melihatnya bersedih."

Si anak lelaki kembali terdiam, kali ini cukup lama karena sejujurnya dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Dia ingin memberikan kata-kata penyemangat pada bocah tersebut, namun bibirnya kelu seolah tak ingin melakukan apa yang pikirannya inginkan.

Kekehan kecil terdengar, si anak lelaki yang tadinya menunduk sekarang menatap pada manik si bocah "Tak perlu mengasihaniku meskipun aku memang tampak menyedihkan. Aku hanya merasa cukup putus asa karena penyakit ini." Kata bocah itu disertai senyum miris merasa jijik dan kecewa pada dirinya sendiri. Padahal penyakit itu diluar kendalinya. Hanya tuhan yang mampu mengatur kapan dan bagaimana seseorang akan terjangkit suatu penyakit.

"Bersemangatlah. Mungkin melelahkan, tetapi kau akan melaluinya," kata anak lelaki itu pada akhirnya. Menilik dari kisah hidupnya, dia juga memiliki seseorang yang amat ia kasihi terjangkit penyakit bahkan hingga merengut nyawanya.

Kehilangan seseorang yang berharga bagai mencabut setengah dari jiwamu secara paksa, kau bisa saja hidup namun jauh dalam batinmu, kau juga mati. Luruhan air mata yang sarat akan kepedihan membuktikan bahwa perpisahan benar-benar tak hanya menancapkan belati pada satu pihak.

"Kau beruntung, jikapun kau harus pergi, itu bukan kamu yang merasakan rasa sakit atas kehilangan. Namun orang yang kau tinggalkan, ibumu.

***Arti bunga dandelion sering dikaitkan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti keberanian atau kebahagiaan.

Berbeda dengan kebanyakan bunga lainnya, dandelion merupakan tanaman liar yang tumbuh ketika musim semi.

Sejak zaman dulu, masyarakat Eropa kuno menganggap bahwa arti bunga dandelion adalah simbol dari perjuangan dalam kehidupan.

Karena sifatnya sebagai gulma, dandelion sangat kuat dalam segala kondisi.

Bunga ini akan tetap tumbuh di mana pun berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun