"Ia Bu"....
Dengan wajah yang masih dalam kebingungan setelah membaca berita dalam selembar Koran itu, vinsen pun keluar dari ruang kerjanya untuk menemui tamu yang tak pernah dipikirkannya
"Selamat pagi Pak"
"Selamat pagi pak." "Maaf sudah mengganggu waktunya". "Langsung saja pak, saya dari tim kemenangan Partai, atas perintah atasan membawa surat undangan ini untuk bapak". "Semoga undangan ini diindahkan pak"
"Terima kasih pak, semoga saja isinya baik-baik saja" (Sambil menerima surat undangan itu)
     Dengan penuh penasaran ketika malam sebelum makan bersama keluarga, vinsen menyempatkan waktu untuk membaca surat undangan itu di ruang kerjanya. Isi surat undangan itu, meminta Vinsen untuk bergabung bersama dalam satu partai politik yang dulunya Vinsen pernah menjadi tim sukses dari salah satu calon dewan dari partai itu.
"Akhirnya jalan panjang ini sedikit terbuka". "Semoga saja terus terbuka" (pikirnya sambil tersenyum lalu keluar dari ruang kerjanya)
"Senyam-senyum sendiri". "Ada apa pak?"
"Ayah lagi jatuh cinta ya?"(Tanya anak sulungnya)
(Vinsen pun tetap diam)
"Nak bapakmu sudah menikahi ibu". " Tidak mungkin dia jatuh cinta lagi"