Mohon tunggu...
Onisa Nainggolan
Onisa Nainggolan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

-

Selanjutnya

Tutup

Book

Le Petit Prince - Tentang Mimpi dan Realitas

8 Juli 2024   18:42 Diperbarui: 8 Juli 2024   22:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku : Le Petit Prince (Pangeran Cilik)
Pengarang : Antoine de Saint - Exupery
Kategori : BukuKlasik
Bidang Ilmu : Anak
ISBN : 978-602-032-341-1
Ukuran : 13.cm x 20 cm

Halaman : 114 hlm
Tahun Terbit : 2011

Le Petit Prince

Sebuah buku dengan cerita sederhana yang dipinjamkan oleh seseorang. 3x ku coba berturut-turut untuk melihat isi kedalaman buku itu.

Buku ini adalah representasi dari penulis Antoine Marie-Roger De Saint- Exupery yang lahir di Lyon, Perancis pada 29 Juni 1904. Dalam autobiografi singkatnya, terbang dan menulis merupakah elemen tak terpisahkan dalam gairah kreativitasnya. Ditulis dalam pengasingan pada masa perang oleh pria dewasa yang senang in action, yang dipaksa non aktif, dan dibayangi situasi krisis di negara asalnya, membuat mereka yang akrab dengan Saint-Exupery berpendapat Le Petit Prince (Pangeran Cilik) adalah sepotong autiobiografi – Upaya untuk meredam kesulitan pernikahannya, atau untuk menangkis masa kini agar terus mengenang dunia kanak-kanak atau bahkan merupakan ucapan selamat tinggal atas kepergiannnya yang misterius.

Cerita klasik ini bermula dari matinya mimpi seorang anak kecil yang ingin menjadi pelukis. Kala itu, ia mencoba melukiskan seekor ular sanca menelan mangsanya bulat-bulat tanpa mengunyahnya, dengan beragam ilustrasi dia merangkai gambar tersebut dan berharap orang dewasa dapat memahami makna terdalam dari ilustrasi tersebut. Nyatanya, harapan itu tidak sesuai dengan ekspetasinya. Orang dewasa hanya berkomentar dan menghakimi terhadap apa yang digambarnya serta harus sesuai dengan realitas berupa angka. Terkadang orang dewasa melupakan esensi dari sebuah imajinasi pikiran.

Akhirnya, kekecewaan itu hadir dalam perjalanan hidupnya di masa kecil hingga ia akhirnya memilih jalan lain untuk menjadi pilot, dimana ia banyak menjumpai banyak orang dewasa yang serius dan cerdas.

Sejak saat itu, memulai menjalani kehidupan sendirian, tanpa seseorang yang bisa penulis ajak berbicara. Hingga pada satu titik, pesawat terbangnya mogok di Tengah Gurun Sahara, lalu ditemui seorang Pangeran Cilik yang awalnya tidak diketahui darimana keberadaannya dan memintanya menggambar sebuah domba. Beberapa kali, si penulis menggambar domba tersebut, namun si penulis mengubah gambar tersebut karena tidak sesuai dengan harapan anak tersebut hingga gambar terakhir yang dibuat menjadi subuah peti dimana pangeran tersebut bisa mempersepsikan seperti apa domba yang diinginkannya.

Pelan-pelan, si penulis mencari tahu darimana asal pangeran cilik tersebut dan mengapa ia bisa sampai ditempat ini sendirian. Ia berasal dari Asteroid B 612. Seperti orang dewasa pada umumnya, aku pun mengamati kembali tentang asal muasal pangeran tersebut dari apa yang disampaikannya sehingga aku dapat menemukan darimana asalnya.  Beberapa hal yang ia sampaikan terkait rumah asalnya hingga sampai berada ditempat ini dengan :

  • Pangeran kecil menyampaikan bahwa ia berasal dari planet lain
  • Planet asalnya tidak lebih besar dari sebuah rumah
  • Drama pohon-pohon baobab
  • Domba yang memakan Semak

Pada akhirnya, si pangeran kecil menceritakan tentang dirinya. Di planet pangeran kecil terdapat bunga sederhana yang tumbuhnya tidak memakan tempat dan tidak menganggu siapapun. Ada satu bunga yang tumbuh dari sebuah benih dan pangeran mengawasi tangkai hingga tangkai tersebut berhenti tumbuh dan mempersiapkan sebuah bunga. Pangeran kecil menyaksikan terbentuknya sebuah kuncup yang sangt besar dan kagum terhadap bunga tersebut. Bunga itu terus menerus menyiksanya dengan sifatnya yang angkuh dan cepat marah, salah satunya tentang keempat duri si bunga. Bunga-bunga yang harusnya dipandang dan dihirup dan mengharumi planet namun si pangeran kecil tidak bisa menikmatinya.Akhirnya si pangeran kecil memanfaatkan sebuah migrasi burung liar untuk melarikan diri ke planet lain. Bunga tersebut melepaskan pangeran kecil untuk pergi  dan tidak mau melihatnya menangis.

7 pelajaran singkat yang aku pelajari dari setiap perjalanan pangeran kecil  mengunjungi planet-planet lain.

  • Asteroid pertama yang didiami seorang raja. Aku belajar bahwa tidak perlu meninggikan kekuasaan dan menuntut orang lain untuk harus melakukan apa yang diperintahkan. Kita hanya perlu menikmati apa yang sudah ada.
  • Planet kedua yang didiami orang sombong. Menjadi rendah hati sangatlah penting. Tidak perlu menjadi tinggi atas pujian yang diterima.
  • Didiami oleh seorang pemabuk. Terkadang kita perlu memahami alasan dibalik apa yang kita lakukan.
  • Didiami seorang pengusaha. Sadari saat kita menggapai sesuatu yang tinggi seperti “Bintang” dan maknai apa yang kita butuhkan apakah hanya sekedar untuk memuaskan egomu atau memang apa yang diraih bermanfaat untuk orang-orang disekitar kita.
  • Planet kelima yang sangat aneh dan terkecil diantara semua planet. Planet yang mana matahari terbenam selaa 440x dalam 24 jam. Tapi aku melihat perspektif laiannnya karenan ia memperhatikan sesuai yang sangat mendetail.
  • Planet yang sepuluh kali lebih luas yang mana terdapat seorang penjelajah yang mengaku ahli bumi namun tidak dapat menjumpai Sungai,kota, gunung dan gurun pasir. Sederhanya, ia memiliki namun tak bisa menikmati.
  • Bumi. Ada berbagaim macam hal yang bisa ditemui pada pangeran kecil namun pangeran kecil merasakan sesuatu yang hampa.

Menutup cerita klasik sederhana yang sangat bisa dimaknai mendalam, ternyata ditengah kekosongan gurun pasir, tidak bisa melihat dan mendengar namun aku bisa masuk dalam sebuah keheningan. Rahasia pancaran pasir itu berisi harta karun yang tidak pernah ditemukan orang, barangkali juga tidak pernah dicari, namun didalamnya tersimpan harta yang mempesonan sebagai rumah. Rumah yang menyembunyikan rahasia di hati sanubarinya.

Mungkin saat ini aku merasakan kerapuhan yang terjadi dihidupku seperti berada di Gurun Pasir. Begitu banyak tantangan yang harus dilalui dengan pergejolakkan kerikil yang mana perlu dan harus kucari harta karun terdalamnya. Dipuncak kemenangan, aku bisa menikmati diriku dan bersyukur atas hal-hal yang sudah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun