7 pelajaran singkat yang aku pelajari dari setiap perjalanan pangeran kecil mengunjungi planet-planet lain.
- Asteroid pertama yang didiami seorang raja. Aku belajar bahwa tidak perlu meninggikan kekuasaan dan menuntut orang lain untuk harus melakukan apa yang diperintahkan. Kita hanya perlu menikmati apa yang sudah ada.
- Planet kedua yang didiami orang sombong. Menjadi rendah hati sangatlah penting. Tidak perlu menjadi tinggi atas pujian yang diterima.
- Didiami oleh seorang pemabuk. Terkadang kita perlu memahami alasan dibalik apa yang kita lakukan.
- Didiami seorang pengusaha. Sadari saat kita menggapai sesuatu yang tinggi seperti “Bintang” dan maknai apa yang kita butuhkan apakah hanya sekedar untuk memuaskan egomu atau memang apa yang diraih bermanfaat untuk orang-orang disekitar kita.
- Planet kelima yang sangat aneh dan terkecil diantara semua planet. Planet yang mana matahari terbenam selaa 440x dalam 24 jam. Tapi aku melihat perspektif laiannnya karenan ia memperhatikan sesuai yang sangat mendetail.
- Planet yang sepuluh kali lebih luas yang mana terdapat seorang penjelajah yang mengaku ahli bumi namun tidak dapat menjumpai Sungai,kota, gunung dan gurun pasir. Sederhanya, ia memiliki namun tak bisa menikmati.
- Bumi. Ada berbagaim macam hal yang bisa ditemui pada pangeran kecil namun pangeran kecil merasakan sesuatu yang hampa.
Menutup cerita klasik sederhana yang sangat bisa dimaknai mendalam, ternyata ditengah kekosongan gurun pasir, tidak bisa melihat dan mendengar namun aku bisa masuk dalam sebuah keheningan. Rahasia pancaran pasir itu berisi harta karun yang tidak pernah ditemukan orang, barangkali juga tidak pernah dicari, namun didalamnya tersimpan harta yang mempesonan sebagai rumah. Rumah yang menyembunyikan rahasia di hati sanubarinya.
Mungkin saat ini aku merasakan kerapuhan yang terjadi dihidupku seperti berada di Gurun Pasir. Begitu banyak tantangan yang harus dilalui dengan pergejolakkan kerikil yang mana perlu dan harus kucari harta karun terdalamnya. Dipuncak kemenangan, aku bisa menikmati diriku dan bersyukur atas hal-hal yang sudah terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H