Mohon tunggu...
Khonifa  Desita Dewi
Khonifa Desita Dewi Mohon Tunggu... Swasta - Pemimpi

Memberikan informasi terkini seputar hiburan, kuliner, dan masalah lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Happy Ending "Hometown Cha-Cha-Cha", Ini Pesan Moral yang Bisa Diambil

19 Oktober 2021   03:45 Diperbarui: 21 Oktober 2021   14:45 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dusik sedang membantu nenek Gamri mencuci (Sumber IG tvn_drama)

Akhirnya drama ini berakhir dengan bahagia genap 16 Episode dan dapat memuaskan penontonnya. Terbukti menghasilkan rating tertinggi saat penayangan pada episode terakhirnya yakni dengan meraih rating nasional rata-rata hingga 12,7% dilansir Soompi.com. 

Meskipun drama ini telah usah kemarin (18/10), pembahasan drama ini pun masih membanjiri seluruh jagat sosial media terutama Twitter, 2 hari berturut-turut trending.

Beberapa netizen setelah sehari berlalu mengetahui telah usai drama ini, mengaku sudah kangen warga Gongjin. Banyak hal yang bisa membuat kangen dari drama ini, karena drama ini tidak hanya fokus terhadap pemeran utamanya saja namun dari berbagai aspek.

Selain keromantisan pada pemeran utama, ternyata drama ini juga banyak mengandung nilai-nilai dalam kehidupan atau pesan moral untuk masa kini serta masa yang akan datang, sehingga penontonpun seolah-olah terhipnotis turut merasakan perasaan disetiap adegannya.

Pola asuh orangtua berpengaruh terhadap kepribadian anak

Warga Gongjin (Sumber IG tvn_drama)
Warga Gongjin (Sumber IG tvn_drama)

Terlihat pada setiap episodenya, tak hanya latar belakang masa kecil sang pemeran utama Dusik dan Hyejin saja, namun semua anak kecil digambarkan dengan jelas mempunyai latar belakang yang tak jauh berbeda dengan pemeran utamanya.

masa kecil Dusik dan Hyejin
masa kecil Dusik dan Hyejin

Juri anak pemilik Cafe di Gongjin saat tampil di Festival (Sumber IG tvn_drama)
Juri anak pemilik Cafe di Gongjin saat tampil di Festival (Sumber IG tvn_drama)

Mulai dari masa kecil pemeran utamanya Dusik dan Hyejin. Telah kehilangan sosok orangtua sejak kecil, membuat mereka mempunyai pikiran dewasa sebelum waktunya. 

Hyejin semasa kecil sudah menggantikan peran Ibu untuk mengurus Ayahnya yang keras kepala dan semakin terpuruk setelah kehilangan Ibunya. 

Sedang jika Dusik semakin kesepian sebatang kara tak punya keluarga menjadikan dia seorang yang tertutup, apapun yang terjadi terus berusaha untuk menahannya sendiri. 

Masalalu pemeran ini hampir sama dengan latar belakang Juri anak dari pemilik Cafe di Gongjin, namun Ia memiliki tetangga seorang Ibu pemilik restoran makanan Tionghoa yang cukup perhatian kepadanya dikarenakan Ibu tersebut mempunyai anak jika masih hidup sebaya dengan Juri.

Ijun dan Bora
Ijun dan Bora

Bertolak belakang dengan kedua anak ini, mereka mempunyai kedua orangtua yang utuh namun mempunyai kasus berbeda. Ijun mempunyai latar belakang orangtuanya bercerai sudah 15 tahun. 

Sama dengan sifat Dusik, Ijun mempunyai sifat yang tertutup, selalu berusaha bahagia meskipun hatinya sudah terluka mengetahui orangtuanya harus berpisah.

Ijun bersama kedua orangtuanya (adegan eps 15)
Ijun bersama kedua orangtuanya (adegan eps 15)

ketika mengetahui kedua ortunya akan rujuk (adegan eps 15)
ketika mengetahui kedua ortunya akan rujuk (adegan eps 15)

Berbeda dengan Bora, memiliki keluarga yang utuh namun sering terjadi keributan dan Ia sering menjadi korban kemarahan kedua orangtuanya, meskipun seperti itu Bora tumbuh menjadi anak perempuan yang kuat, periang meskipun ceplas-ceplos bahasanya mengikuti cara berbicara kedua orangtuanya.

Bora saat mengetahui Ijun selalu merasa kesepian setelah ortunya bercerai (Adegan Eps 15)
Bora saat mengetahui Ijun selalu merasa kesepian setelah ortunya bercerai (Adegan Eps 15)

Lebih lengkapnya dibahas pada artikel sebelumnya di Banyak Belajar Cara Asuh Anak di Drama "Hometown Cha-Cha-Cha" 

Perhatian kecil anak begitu berarti terhadap orangtua ketika usia dini

Dusik sedang membantu nenek Gamri mencuci (Sumber IG tvn_drama)
Dusik sedang membantu nenek Gamri mencuci (Sumber IG tvn_drama)

Pesan ini disampaikan pada saat adegan, nenek Gamri menghubungi anaknya melalui telefon menceritakan bahwa dirinya sedang sakit gigi, dan meminta bantuan kepada anaknya untuk memasang inplan gigi. 

Namun, anaknya bukannya memberi perhatian lebih, Ia langsung menolak karena masalah biaya. Sontak nenek Gamri pun merasa sangat sedih mendengar jawaban dari anaknya dan berusaha berbicara biasa sehingga bergegas untuk mengakhiri pembicaraan.

Pesan moral yang didapat sebagai seorang anak jika belum bisa memberi bantuan secara finansial kepada orangtuanya terutama jika memiliki orangtua yang umurnya sudah lebih.

Berilah Ia perhatian meskipun sebentar dengan menanyakan kabarnya tak harus setiap hari, kamu bisa tanyakan kabarnya setiap akhir pekan atau saat kamu tidak sibuk. Sesederhana itu bisa membuat orangtua mu bahagia dan merasa diperhatikan dan masih dianggap sebagai orangtua.

Kesehatan adalah kebahagiaan utama

Hyejin sedang memberi pengertian  bahwa kesehatan itu penting
Hyejin sedang memberi pengertian  bahwa kesehatan itu penting

Dusik pun ikut memberi pengertian kepada nenek Gamri jika kesehatan itu penting
Dusik pun ikut memberi pengertian kepada nenek Gamri jika kesehatan itu penting

Saat nenek Gamri mengetahui biaya implan butuh biaya yang mahal dan anaknya pun tak sanggup untuk membantu membiayainya.

Nenek pun terus murung dan akhirnya menceritakan semua kegundahan hatinya terhadap anaknya kepada Ibu dokter alias Hyejin. Dusik pun terus memaksa nenek untuk implan gigi dengan memberikan sejumlah uang namun nenek terus menolak bantuan dari Dusik.

Hingga pada akhirnya Hyejin berhasil menyadarkan Nenek dengan bercerita tentang masalalu Ibunya meninggal karena sakit pada saat Ia kecil, Ia sangat menginginkan Ibunya sehat & panjang umur hingga bisa menyaksikan kebahagiannya;

"Kebahagian anak adalah kebahagian orangtuanya, Kesehatan adalah sangat penting, nah salah satu kebahagiaan nenek juga dengan memakan makanan enak yaitu cumi kesukaannya".

Akhirnya nenek mau untuk implan gigi dengan keberuntungannya berhasil mendapatkan hadiah sejumlah uang pada saat lomba festival dan bu dokter pun akan memberikan diskon hanya untuk nenek dengan syarat tidak memberi tahu ke warga lainnya.

Terlihat mudah bagi dirimu belum tentu sama dengan oranglain

Dusik menceritakan masalalunya kepada Hyejin (Adegan Eps 15)
Dusik menceritakan masalalunya kepada Hyejin (Adegan Eps 15)

Saat mengetahui Dusik mempunyai masalalu yang menyedihkan dan belum mau menceritakan kepada Hyejin, Hyejin pun bingung sehingga membuat Ia galau akan hubungannya dan terpikir untuk mengakhiri sejenak hubungannya. 

Namun pada saat itu beruntungnya Hyejin bertemu dengan Hwa Jung (Ibunya Ijun) saat itu tak sengaja berpapasan dijalan dan Hyejin tak sanggup menahan rasa sedihnya sehingga menangis di hadapan Hwa Jung. 

Akhirnya di ajaklah ke restorannya untuk makan dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan mereka. 

Mendengar permasalahan tersebut Hwajung memberikan saran dengan bijak, agar Hyejin terus mendampingi kepala Hong, karna menurutnya Ia tak pernah melihat kebahagiaan pada Hong.

Ia menceritakan bahwa Ia tak sengaja dahulu melihat Dusik datang pertama kali ke Gongjin setelah 5 tahun menghilang tiba dengan muka sangat sedih. 

Setelah mengetahui warga Gongjin pun terus berusaha untuk menghibur agar Dusik keluar dari rumahnya tidak mengurung diri terus menerus dengan berbagai cara.

" Dampingilah terus Dusik tuggulah, mungkin dia belum siap bercerita tentang masalalunya. Kita belum tau apa apa yang sebenarnya terjadi, terlihat bagi kita itu hal yang mudah untuk menceritakan tapi belum tentu sama dengan yang lain", ungkap Ibu Ijun.

Rasa syukur dan ada kebahagiaan di sekeliling kita tanpa disadari

pesan nenek Gamri sebelum meninggal (adegan Eps 15)
pesan nenek Gamri sebelum meninggal (adegan Eps 15)

Diketahui bahwa nenek Gamri merupakan manusia tertua di desa Gongjin. Nenek mengungkapkan kebahagiaannya kepada kedua temannya yang pada saat itu kebetulan menginap di rumahnya. 

Mengungkapkan bahwa kebahagiaan bisa didapat dari mana saja, contohnya diberi anak yang sehat, tubuh yang sehat, teman yang baik, tetangga yang baik, bisa masuk tv, bisa makan-makanan enak seperti cumi dan lain sebagainya semua itu kebahagiaan tak pernah kita sadari yang sudah kita dapatkan di sekeliling kita. 

Permintaan terakhirnya Ia ingin piknik besok bersama teman-temannya namun paginya nenek telah pergi sendiri untuk piknik meninggalkan kedua temannya.

Penyesalan terdalam anak saat orangtua sudah tiada

Anak nenek Gamri (Adegan Eps 16)
Anak nenek Gamri (Adegan Eps 16)

Akhirnya setelah sekian lama tak mengunjungi bertemu Ibunya, anak nenek Gamri pun mengunjungi saat nenek Gamri sudah tiada. 

Pada saat tengah malam tersisa hanya 2 orang dirumah dirinya dan Dusik, anaknya menanyakan keadaan Ibunya semasa dia hidup. Sedih dan sangat menyesal karena semasa Ibunya hidup Ia tak pernah memperhatikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun